Parapuan.co - Menyusui adalah momen penting yang memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, sekaligus memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang si kecil. Namun, proses ini juga bisa menimbulkan tantangan tersendiri, salah satunya terkait dengan kebersihan dan kesehatan puting.
Menjaga puting tetap sehat bukan hanya membuat pengalaman menyusui lebih nyaman bagi ibu, tetapi juga mencegah berbagai masalah seperti nyeri, infeksi, dan iritasi. Berikut panduan lengkap menjaga kebersihan dan kesehatan puting selama masa menyusui dikutip dari Medela!
1. Tidak Perlu Mencuci Puting Sebelum Menyusui
Salah satu mitos yang masih banyak diyakini adalah perlunya mencuci puting setiap kali sebelum menyusui. Padahal, menurut para ahli, hal ini justru tidak disarankan. Puting dan areola memiliki kelenjar kecil bernama Montgomery glands yang secara alami menghasilkan minyak untuk melembapkan dan melindungi kulit.
Penggunaan sabun atau pembersih justru bisa menghilangkan minyak ini dan menyebabkan puting menjadi kering dan mudah iritasi. Cukup bersihkan payudara dengan air saat mandi, dan hindari penggunaan sabun atau produk berbahan kimia yang keras di area puting.
Tidak perlu membersihkan puting sebelum menyusui, karena bahkan bakteri alami di kulit ibu bisa membantu mendukung perkembangan mikrobioma usus bayi.
2. Perhatikan Posisi dan Perlekatan Bayi
Salah satu penyebab utama nyeri atau luka pada puting adalah posisi menyusui yang kurang tepat. Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan mencakup tidak hanya puting, tetapi juga sebagian areola. Mengarahkan puting ke langit-langit mulut bayi saat menyusu bisa membantu memastikan pelekatan yang benar.
Jika kamu merasa kesulitan, sebaiknya berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau tenaga kesehatan yang berpengalaman. Mereka bisa mengevaluasi posisi menyusui dan memberikan saran yang sesuai untuk meminimalkan rasa sakit.
Baca Juga: Apa Penyebab Mastitis dan Bagaimana Gejalanya? Ibu Menyusui Perlu Tahu
3. Waspadai Tongue-Tie dan Lip-Tie
Beberapa bayi mengalami kondisi tongue-tie atau lip-tie, yaitu kelainan pada jaringan yang menghubungkan lidah atau bibir ke mulut, yang membuat bayi sulit membuka mulut lebar saat menyusu. Hal ini bisa menyebabkan perlekatan yang buruk, puting sakit, dan bayi frustrasi saat menyusu.
Jika dicurigai ada kondisi ini, segera konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi. Penanganannya bisa dilakukan dengan prosedur sederhana dan aman, yang bisa langsung memperbaiki cara bayi menyusu.
4. Tips Perawatan Harian Puting
Begini langkah sederhana namun penting dalam merawat puting saat menyusui:
- Biarkan kering secara alami setelah menyusui, atau tepuk lembut dengan handuk bersih. Hindari menggosok puting.
- Gunakan ASI segar untuk membantu penyembuhan luka ringan. Oleskan beberapa tetes sebelum dan sesudah menyusui.
- Ganti bantalan payudara (nursing pads) secara rutin jika basah, untuk mencegah infeksi jamur seperti sariawan.
- Hindari mengurangi waktu menyusui hanya untuk “mengistirahatkan” puting. Sebaiknya, teruslah menyusui sesuai kebutuhan bayi untuk menjaga produksi ASI tetap optimal.
5. Produk Pendukung Kesehatan Puting
Beberapa produk berikut dapat membantu merawat puting yang terasa sakit atau iritasi:
- Krim lanolin murni, dari wol domba, aman bagi bayi dan dapat membantu melembapkan serta mempercepat penyembuhan.
- Bantalan hidrogel, memberi efek sejuk dan mengurangi nyeri dengan menciptakan lingkungan lembap yang mendukung regenerasi kulit.
- Breast shell, digunakan di dalam bra untuk melindungi puting dari gesekan kain, namun tetap memungkinkan sirkulasi udara.
- Bra menyusui berbahan lembut dan menyerap keringat, seperti katun, membantu menjaga puting tetap kering dan nyaman.
- Nipple shield (pelindung puting), terbuat dari silikon, bisa digunakan sementara untuk bayi yang belum bisa menyusu dengan baik, atau saat puting sangat nyeri. Namun, penggunaan alat ini sebaiknya dibimbing oleh konsultan laktasi.
Merawat puting bukan hanya soal kebersihan, tapi juga kenyamanan dan keberlanjutan proses menyusui. Dengan memahami cara perawatan yang tepat, ibu menyusui bisa terhindar dari nyeri, infeksi, dan tetap nyaman dalam memberikan ASI eksklusif kepada buah hati.
Bila mengalami masalah berkelanjutan, jangan ragu mencari bantuan dari tenaga kesehatan atau konsultan laktasi. Menyusui memang alami, tapi bukan berarti harus dijalani sendirian.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Nipple Care Viral di TikTok, Rawat Puting Saat Menyusui
(*)