Parapuan.co - Dalam dunia yang semakin kompetitif, banyak orang tua merasa terdorong untuk mempersiapkan anak menghadapi tantangan hidup sedini mungkin, mulai dari memastikan mereka unggul di bidang akademis, mengikuti berbagai kursus tambahan, hingga menetapkan standar pencapaian tinggi sejak kecil.
Di tengah tekanan itu semua, satu hal yang sering kali terlupakan bahkan terabaikan adalah kebahagiaan anak. Apabila dilihat dari kacamata psikologi, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih, penerimaan, dan keterbukaan cenderung tidak hanya lebih bahagia, tetapi juga lebih percaya diri dan memiliki kesehatan mental stabil saat dewasa.
Berikut PARAPUAN merangkum tips untukmu, orang tua yang tengah mencari cara membesarkan anak sukses, sekaligus bahagia:
Cara Orang Tua Membesarkan Anak Lebih Bahagia
1. Ciptakan Hubungan Emosional yang Aman Sejak Dini
Kebahagiaan seorang anak sangat berkaitan erat dengan bagaimana mereka merasa diterima dan dicintai secara emosional oleh orang tua. Salah satu pondasi utama dalam membesarkan anak yang bahagia adalah menciptakan secure attachment atau keterikatan aman antara anak dan orang tua.
Kamu bisa membangun keterikatan ini sejak anak masih bayi melalui hal-hal sederhana seperti menggendong anak dengan penuh kasih, menanggapi tangisan mereka dengan empati, dan berbicara lembut meskipun anak belum bisa menjawab.
Semakin sering kamu merespons kebutuhan emosional anak dengan hangat dan penuh perhatian, semakin kuat ikatan batin yang akan terbentuk. Ikatan ini nantinya menjadi dasar bagi rasa percaya diri, rasa aman, dan kesejahteraan emosional anak di kemudian hari.
2. Mendengarkan Anak
Baca Juga: Mengapa Konsistensi dalam Pola Asuh Anak Menjadi Sangat Penting?
Melansir dari laman Psychology Today, mendengarkan anak tidak hanya berarti membiarkan mereka berbicara, tetapi benar-benar hadir secara penuh dalam interaksi itu. Ketika anak menceritakan tentang hari-harinya, keluhannya, bahkan hal-hal kecil yang mereka alami, penting bagimu menanggapi dengan rasa ingin tahu, tanpa buru-buru menghakimi atau memberikan solusi.
Dengan memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara bebas, kamu membantu mereka belajar bahwa suara mereka penting dan layak didengar. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai, diterima, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri sekaligus terbuka dalam berkomunikasi.
3. Berikan Ruang untuk Bermain
Bermain bukan hanya kegiatan iseng bagi anak, ini adalah cara utama mereka belajar, mengekspresikan diri, dan membangun koneksi dengan dunia. Sayangnya, gaya hidup modern yang terlalu padat aktivitas dan terlalu banyak aturan sering kali membatasi kesempatan anak untuk bermain bebas.
Sebisa mungkin, berikan anak ruang dan waktu untuk bermain secara mandiri, eksploratif, dan tanpa terlalu banyak intervensi. Biarkan mereka berimajinasi, membuat cerita sendiri, atau mencoba hal-hal baru meski berantakan.
Melalui bermain, anak belajar mengelola risiko, berlatih mengambil keputusan, dan membangun kepercayaan diri. Penelitian di Journal of Happiness Studies menyebutkan bahwa bermain merupakan kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari yang monoton, dan anak-anak cenderung lebih bahagia ketika jauh dari rumah.
Tidak ada rumus pasti dalam membesarkan anak supaya bahagia, sebab setiap anak memiliki kepribadian, kebutuhan, dan dinamika keluarga yang berbeda. Namun satu hal yang pasti, kebahagiaan anak tidak bisa dibentuk dalam semalam, melainkan melalui interaksi kecil penuh cinta, kehadiran tulus, dan hubungan saling menghargai setiap hari.
Maka dari itu, jika kamu ingin membesarkan anak yang tidak hanya cerdas dan sukses, tetapi juga bahagia sekaligus sehat secara emosional, mulailah dari hal-hal kecil di hari ini.
Mulai dari pelukan hangat, mendengarkan tanpa interupsi, hingga memberi mereka izin untuk menjadi diri sendiri. Kebahagiaan anak bukanlah proyek satu babak, melainkan cerita panjang yang kamu tulis bersama mereka, hari demi hari.
Baca Juga: 5 Cara Menunjukkan Cinta kepada Anak tanpa Harus Mengucapkannya
(*)