1. Memahami Batasan Personal
Langkah pertama ialah memahami secara jelas dan sadar bahwa hubungan di tempat kerja seharusnya bersifat profesional. Memang, tidak salah untuk bersikap ramah, hangat, dan suportif terhadap rekan kerja, namun kamu perlu tahu batasan yang sehat.
Jangan sampai sikap terbuka dan hangat berubah menjadi perhatian khusus yang memunculkan kedekatan emosional berlebihan. Menetapkan batasan bisa dilakukan dengan cara menjaga topik obrolan tetap relevan dengan pekerjaan, menghindari pembicaraan pribadi terlalu mendalam, serta tidak melibatkan diri dalam kontak fisik yang tidak perlu, seperti pelukan atau sentuhan tertentu.
Semakin jelas kamu membatasi ruang interaksi personal di tempat kerja, semakin kecil kemungkinan kamu akan terjebak dalam relasi yang tidak sehat.
2. Jangan Jadi Tempat Curhat Masalah Pribadi
Salah satu pintu masuk terbesar ke dalam hubungan emosional dengan rekan kerja adalah saat kamu atau dia mulai saling menjadi tempat pelarian emosional. Curhat atau berbagi masalah pribadi secara terus-menerus bisa menciptakan ilusi kedekatan yang lebih dari sekadar rekan kerja.
Curhat adalah jebakan halus, namun sangat berbahaya. Jika kamu memiliki masalah dalam hubungan pribadi atau pernikahan, sebaiknya selesaikan bersama pasanganmu atau konsultasikan dengan profesional.
Membiasakan diri curhat kepada lawan jenis di kantor bisa menumbuhkan keterikatan emosional yang berujung pada ketertarikan romantis tak sehat.
Baca Juga: Ini 3 Cara Perempuan Memulihkan Diri Akibat Perselingkuhan Suami
3. Sadari Tanda Emosional yang Melewati Batas
Terkadang, kamu mungkin merasa tidak melakukan apa-apa yang salah, namun jika kamu mulai merasa lebih bersemangat saat melihat rekan kerja tertentu, atau merasa bersalah saat menyembunyikan interaksi dengannya, itu bisa jadi sinyal awal keterlibatan emosional.
Sadari dan evaluasi dirimu secara jujur. Apakah kamu mulai berdandan lebih rapi saat tahu akan bertemu dengan dia? Apakah kamu sering memikirkan dia di luar jam kerja?
Jika jawabannya iya, maka segeralah mengambil langkah mundur dan batasi interaksimu demi menjaga keutuhan hubungan juga integritas pribadimu.
4. Hindari Situasi Berdua di Tempat Tertutup
Kebersamaan yang terlalu sering, terutama dalam suasana privat atau tertutup, bisa mempercepat kedekatan tak diinginkan. Usahakan untuk tidak berdua saja dalam ruangan tertutup tanpa alasan kuat dan relevan dengan pekerjaan.
Jika memang harus berdiskusi secara intens, pilihlah tempat yang terbuka, seperti ruang meeting bersama atau area kerja publik.
Menghindari situasi-situasi privat ini bukan karena kamu tidak percaya pada dirimu sendiri atau pada rekan kerjamu, melainkan sebagai bentuk preventif dari kemungkinan munculnya godaan yang tidak perlu. Ingat, selingkuh tidak selalu dimulai dari niat, tetapi seringkali dari situasi yang dibiarkan terbuka terlalu lama.
5. Fokus pada Tujuan Profesional dan Etika Kerja
Ingatlah, bahwa kamu datang ke kantor bukan mencari pelarian emosional atau interaksi personal, melainkan untuk bekerja, berkarya, dan berkembang secara profesional.
Jadikan etika kerja sebagai fondasi utama dalam setiap interaksi di kantor. Dengan tetap fokus pada tujuan profesional, kamu akan lebih mudah membentengi diri dari distraksi emosional yang bisa merusak segalanya.
Bekerja dengan profesionalisme tinggi juga akan membuat rekan kerjamu menaruh hormat dan tidak mencoba mengambil celah untuk membangun hubungan yang tidak semestinya.
Baca Juga: Memahami Peran Komunikasi Mencegah Perselingkuhan dalam Rumah Tangga
(*)