Minimnya akses terhadap dokter gigi dan rendahnya kesdaran akan pentingnya perawatan gigi selama masa kehamilan menjadi faktor yang memperparah tingginya kasus stunting dan BBLR di pulau tersebut.
Maka untuk membantu mengatasi masalah tersebut, diadakan acara bakti sosial kesehatan gigi dan mulut yang digelar oleh Yayasan Kembara Nusa bersama GIGI.ID pada 16-20 Juli 2025 di Desa Senaru. Acara ini juga turut mendapat dukungan penuh dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Sekitar 450 warga Desa Senaru menerima layanan pemeriksaan dan pengobatan gigi secara gratis, mulai dari pencabutan, penambalan gigi, perawatan gigi anak dan dewasa, hingga pemberian obat-obatan. Dalam kegiatan ini, terdapat lebih dari 30 relawan medis dan non-medis dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Lampung, Riau, Bandung, Bali dan Mataran yang sukarela membantu memperluas akses layanan kesehatan gigi di area yang masih kekurangan tenaga medis.
Tingginya antusiasme warga terlihat dari partisipasi aktif dalam sesi edukasi sikat gigi yang benar, khususnya bagi siswa SD Negeri 1 Senaru, demi menanamkan kebiasaan sehat sejak dini. Tidak hanya itu, penyuluhan juga diberikan kepada puluhan kader desa. Peran mereka sangat krusial dalam menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat, terutama ibu hamil dan orang tua balita.
Kegiatan ini semakin luas berkat dukungan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Selama acara, PNM mendirikan booth edukatif dan memastikan lebih dari 40 peserta program mereka juga bisa menikmati layanan pemeriksaan gigi gratis. Kolaborasi ini memberi manfaat langsung bagi para peserta.
Bersamaan dengan itu, drg. Bagyo Ariyogo Murdjani, Ketua Pengurus Wilayah PDGI NTB, menegaskan pentingnya keberlanjutan kegiatan seperti ini. “Baksos jangan hanya sekadar lewat. Yang paling penting adalah bagaimana penyuluhan ini mampu mengubah perilaku masyarakat. Jika pola menyikat gigi anak atau ibu hamil bisa berubah, maka dampaknya akan jauh lebih besar,” tegasnya.
Ke depan, Kembara Nusa dan GIGI.ID juga membuka peluang kerja sama lanjutan, termasuk pengembangan layanan teledentistry untuk menjangkau wilayah terpencil di NTB yang belum memiliki dokter gigi secara merata.
“Kami berterima kasih atas sambutan hangat dan dukungan semua pihak. Baksos ini membuktikan bahwa kolaborasi bisa membawa dampak nyata. Semoga semangat ini terus berlanjut untuk menjangkau lebih banyak wilayah terpencil di Indonesia,” tutup drg. Safira Khairina, M.Kes.
(*)
Baca Juga: Mengenal Anemia pada Ibu Hamil, Bahaya dan Cara Mengatasinya