Parapuan.co - Tingkat pengangguran pada pemuda Indonesia (usia 20–24 tahun) saat ini mencapai 15,34%. Angka ini lebih dari tiga kali lipat rata-rata pengangguran nasional yang berada di angka 4,91%. Di tengah realitas tersebut, kebutuhan akan pelatihan keterampilan kerja yang terjangkau dan relevan menjadi semakin mendesak.
Transformasi digital global turut mendorong perubahan tuntutan keterampilan di pasar kerja. Diperkirakan, Indonesia akan membutuhkan tambahan 9 juta pekerja digital pada tahun 2030. Namun, kesiapan tenaga kerja muda masih tertinggal jauh dari kebutuhan tersebut.
Melansir siaran pers Jobstreet, data terbaru menunjukkan hanya 36% pekerja Indonesia yang memiliki keterampilan digital dasar. Lebih memprihatinkan lagi, 67% pelajar Indonesia merasa tidak siap menghadapi lingkungan kerja yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI)—angka ini jauh lebih tinggi dibanding rata-rata global sebesar 48%.
Sementara itu, laporan Jobstreet by SEEK berjudul "Hiring Compensation and Benefit Report 2025" mengungkap bahwa 71% perusahaan di Indonesia kini mulai menempatkan pengetahuan AI sebagai aset penting dalam proses rekrutmen. Dalam konteks global, 86% perusahaan memperkirakan bahwa AI dan teknologi pemrosesan informasi akan mentransformasi bisnis mereka sebelum 2030.
Namun, kesiapan tenaga kerja Indonesia untuk menyambut perubahan ini masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan laporan “Decoding Global Talent 2024: GenAI Edition”, sebanyak 52% kandidat asal Indonesia memang sudah mencoba GenAI dalam kehidupan atau pekerjaan mereka.
Hanya saja, sebagian besar lainnya masih tertinggal. Kabar baiknya, 72% profesional Indonesia menyatakan bersedia melakukan reskilling agar tetap relevan dalam lanskap kerja yang semakin didominasi oleh AI.
Akses Digital Belum Merata, Tapi Smartphone Jadi Solusi
Meskipun Indonesia memiliki tingkat penetrasi smartphone yang tinggi, akses terhadap pelatihan keterampilan digital yang memadai belum merata. Di daerah-daerah dengan keterbatasan pendidikan formal dan akses infrastruktur pelatihan, pelatihan digital melalui perangkat mobile menjadi solusi yang sangat potensial.
Platform berbasis video pendek dengan pendekatan mobile-first kini mulai dilirik sebagai jembatan untuk memberikan pelatihan literasi digital, pengenalan AI, pemasaran digital, analisis data, hingga layanan pelanggan—semua keterampilan yang sangat dicari di pasar kerja saat ini.
Baca Juga: Langkah Komdigi dan Jobstreet Tingkatkan Keterampilan AI Lewat elevAIte