Tantangan Tahun Pertama Pernikahan yang Rentan Dihadapi Pasangan

Saras Bening Sumunar - Selasa, 15 Juli 2025
Tantangan tahun pertama pernikahan.
Tantangan tahun pertama pernikahan. Freepik

Parapuan.co - Memasuki gerbang pernikahan adalah momen penuh suka cita, harapan, dan janji akan masa depan yang lebih baik bersama pasangan. Sayangnya, banyak pasangan justru tidak menyadari bahwa setelah pesta pernikahan usai, kehidupan nyata sebagai suami istri dimulai dengan serangkaian penyesuaian, tantangan, bahkan konflik.

Tahun pertama pernikahan kerap disebut sebagai masa paling krusial karena di sinilah kamu dan pasangan benar-benar mulai mengenal satu sama lain secara utuh, tanpa batasan formalitas atau jarak emosional seperti masa pacaran dulu.

Sering kali, harapan akan kehidupan rumah tangga yang sempurna bisa berbenturan dengan realitas sehari-hari. Perbedaan kebiasaan, nilai hidup, cara berkomunikasi, bahkan urusan sepele seperti cara menyikat gigi atau menaruh handuk pun bisa memicu pertengkaran.

Semua ini bukan karena kurang cinta, melainkan karena dua pribadi yang dibesarkan dalam latar belakang berbeda kini mencoba membangun dunia bersama.

Menurut Aimee Hartstein, LCSW, kehidupan pernikahan membawa dinamika dan ekspektasi unik yang dapat menjadi tantangan. Menurut laporan dari National Marriage Project, tahun pertama bahkan menjadi fase yang cukup menantang untuk pasangan baru.

Sementara menurut Peter Pearson, PhD, seorang pelatih pernikahan mengatakan bahwa tahun pertama bukan menjadi tahun tersulit. Pasalnya, setiap tahun pasangan suami istri akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda bahkan terus bergulir.

Menurutnya, tahun tersulit adalah tahun di mana pasangan memutuskan untuk berpisah. Peter menyebutkan bahwa "Saya rasa tahun pertama pernikahan bukanlah yang tersulit. Tahun tersulit mungkin adalah tahun sebelum pasangan memutuskan untuk berpisah."

Terlepas dari penjelasan di atas, rupanya akan beberapa tantangan yang muncul di tahun pertama pernikahan. Merujuk dari laman Newsweekberikut ulasan lengkapnya untukmu!

1. Masalah Keuangan dan Pengelolaannya

Baca Juga: 6 Tanda Seseorang Sudah Tidak Peduli Lagi dengan Pernikahannya

Keuangan adalah salah satu sumber konflik paling umum di tahun pertama pernikahan. Bisa jadi, kamu terbiasa menabung secara disiplin, sedangkan pasangan lebih suka membelanjakan uang untuk hal-hal spontan.

Mungkin, kamu dan pasangan belum sepakat apakah keuangan rumah tangga akan digabung, dibagi, atau dikelola masing-masing. Konflik keuangan ini sering kali muncul karena tidak adanya kesepakatan di awal, serta kurangnya keterbukaan soal penghasilan, utang, dan tujuan finansial jangka panjang.

2. Perbedaan Ekspektasi terhadap Peran Suami Istri

Sebagian pasangan masuk ke dalam pernikahan dengan membawa ekspektasi tradisional mengenai peran gender, misalnya, suami mencari nafkah, istri mengurus rumah.

Meski begitu, tidak semua pasangan sepakat dengan pola tersebut. Perbedaan cara pandang ini bisa menimbulkan konflik apabila kamu dan pasangan tidak membahas secara jujur peran masing-masing dalam rumah tangga.

Apakah pekerjaan rumah akan dibagi rata, bersediakah salah satu pihak berhenti bekerja demi mengurus anak kelak, semua ini perlu disepakati agar tidak menimbulkan ketegangan emosional di kemudian hari.

3. Perbedaan Gaya Menyelesaikan Konflik

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam merespons konflik. Sebagian memilih diam, ada pula yang ingin segera membicarakan masalah. Ketika dua pendekatan ini bertemu, konflik bisa menjadi lebih besar hanya karena salah satu pihak merasa diabaikan sementara yang lain merasa ditekan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara pasangan menghadapi konflik dan mencari metode penyelesaian yang bisa diterima oleh keduanya. Jangan pernah menyepelekan pentingnya kompromi dalam membangun pernikahan yang sehat.

Baca Juga: Pakar Ungkap 5 Tanda Perempuan Berada dalam Pernikahan yang Sehat

(*)

Sumber: newsweek
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini