Setelah melakukan diskusi, tentukan aturan-aturan pokok yang harus disepakati bersama. Konsisten sangat penting, terutama saat anak mencoba menguji dengan bertanya hal serupa pada ayah dan ibu.
"Misalnya, makan harus di meja makan, tidak boleh screen time satu jam sebelum tidur, dan selalu berdoa sebelum tidur. Apa pun kondisi anak, sedang rewel atau membujuk, ayah dan ibu harus kompak," imbuh Pritta.
Kesepakatan ini penting agar anak tidak mendapatkan sinyal yang mebingungkan, seperti boleh dari ibu, tetapi tidak boleh dari ayah, atau sebaliknya. Adapun tips lain agar pola asuh orang tua kompak ialah:
1. Hindari Perdebatan di Depan Anak
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah memperdebatkan keputusan pengasuhan di hadapan anak. Hal ini bisa membuat anak bingung, bahkan menggunakannya sebagai celah untuk memanipulasi situasi.
Bila kamu tidak sepakat dengan tindakan pasangan dalam mendidik anak, bicarakan hal tersebut secara pribadi ketika anak tidak ada di sekitar, dan cari titik temu tanpa saling menyalahkan.
2. Bersedia Belajar dan Beradaptasi
Tidak ada orang tua yang sempurna. Kamu dan pasangan pasti akan menghadapi fase-fase sulit dalam proses pengasuhan. Di sinilah pentingnya bersikap terbuka terhadap pengetahuan baru, baik melalui buku parenting, seminar, hingga saran dari psikolog anak.
Baca Juga: Pola Asuh Orang Tua untuk Mendidik Anak sebagai Perempuan Mandiri dan Cerdas
Saat kamu dan pasangan bersedia belajar bersama, kalian akan merasa berada dalam satu tim yang solid, saling menopang satu sama lain.
3. Luangkan Waktu untuk Refleksi Bersama
Sesekali, ambil waktu khusus untuk mengevaluasi perjalanan kamu dan pasangan dalam mendidik anak. Apakah strategi yang kamu terapkan efektif atau perlu diperbaiki.
Saat melakukan refleksi bersama, kamu bisa terus memperbaiki pola asuh, menghindari kesalahan yang sama, serta memperkuat kekompakan sebagai tim pengasuhan.
Pola asuh anak bukan hanya soal bagaimana kamu mendidik, tetapi juga bagaimana kamu dan pasangan menyatukan dua sudut pandang menjadi satu visi yang harmonis.
Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan pola asuh kompak akan belajar tentang ketegasan, cinta, konsistensi, dan rasa aman. Semua itu menjadi fondasi kuat bagi kesehatan mental dan keberhasilan masa depannya.
Mulai sekarang, bangun komunikasi yang lebih terbuka, ciptakan kerja sama lebih kuat, dan jadikan momen pengasuhan ini sebagai perjalanan penuh makna bersama pasangan.
Baca Juga: Belajar dari Gajah, Apa Itu Elephant Parenting yang Dianggap Pola Asuh Paling Sehat?
(*)