Pakar Ungkap Tips agar Orang Tua Kompak dalam Pola Asuh Anak

Saras Bening Sumunar - Selasa, 15 Juli 2025
Orang tua kompak menerapkan pola asuh untuk anak.
Orang tua kompak menerapkan pola asuh untuk anak. Bearinmind

Parapuan.co - Dalam membesarkan anak, satu hal yang sering kali menjadi tantangan terbesar bagi banyak pasangan adalah menjaga kekompakan dalam pola asuh.

Ketika kamu dan pasangan memiliki perbedaan pandangan dalam mendidik anak, seperti aturan jam tidur hingga nilai-nilai kehidupan, hal itu bisa saja memicu konflik yang berujung pada kebingungan di pihak anak.

Anak yang tumbuh dalam lingkungan dengan pola asuh tidak konsisten, sering kali merasa bingung terhadap batasan, cenderung mengalami tekanan emosional, bahkan bisa tumbuh dengan sikap manipulatif karena tahu bahwa orang tuanya tidak sepakat dalam memberi aturan.

Sebaliknya, ketika kamu dan pasangan mampu bekerja sama dan menyatukan visi dalam hal pengasuhan, suasana rumah akan terasa lebih tenang. Anak-anak pun akan merasa lebih aman, nyaman, dan mudah diarahkan.

Harmoni dalam rumah tangga bukan hanya tercipta dari cinta antara pasangan, tetapi juga dari kerja sama yang solid dalam menjalani tanggung jawab sebagai orang tua.

Untuk mencapai kekompakan dalam pola asuh bukanlah hal instan, diperlukan komunikasi terbuka, saling pengertian, dan kesediaan untuk belajar bersama antara kamu juga pasangan.

Lantas, bagaimana kalau kamu dan pasangan punya pendekatan yang berbeda dalam mengasuh anak? Pritta Tyas, M.Psi, psikolog anak dan Co-founder BN Montessori menyampaikan bahwa perbedaan tersebut memang wajar terjadi.

Terpenting, orang tua bisa mencari titik temu demi kebaikan anak. Sementara itu, menurut Pritta, komunikasi adalah kunci utama. Bicarakan secara terbuka menganai latar belakang masing-masing, bagaimana orang tua dulu mendidik kamu, apa perasaanmu sebagai anak, dan apa yang ingin diubah atau diterapkan saat ini.

"Misalnya, ibu lebih tegas karena dulu dibesarkan dengan banyak aturan. Sementara ayah cenderung membebaskan karena dulunya diasuh dengan pendekatan yang lebih longgar. Ini perlu dibicarakan agar bisa saling memahami," kata Pritta dikutip dari laman Kompas.

Baca Juga: Wamendukbangga Ungkap Pola Asuh Anak yang Terbaik Antara Gaya VOC Vs Gentle Parenting