Profil Nenden Sekar Arum, Direktur Eksekutif SAFEnet dan Advokator Hak Digital

Arintha Widya - Selasa, 15 Juli 2025
Profil Nenden Sekar Arum SAFEnet
Profil Nenden Sekar Arum SAFEnet Instagram @nendensan

Parapuan.co - Nenden Sekar Arum dikenal sebagai peneliti dan advokator yang secara konsisten menyuarakan isu-isu terkait hak digital dan kebebasan berinternet. Berbekal latar belakang akademik di bidang ilmu komputer serta pengalaman di dunia jurnalisme, ia memiliki perspektif yang tajam dalam menganalisis dampak sosial dari perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.

Saat ini, Nenden memimpin Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) sebagai Direktur Eksekutif. Melalui perannya ini, ia aktif mengadvokasi kebebasan berekspresi di ranah digital di kawasan Asia Tenggara, serta memberikan pendampingan kepada para korban kekerasan berbasis gender di internet dan pelanggaran hak digital lainnya.

Selain di SAFEnet, Nenden juga aktif di jaringan jurnalis data, yaitu Indonesian Data Journalism Network (IDJN). Di sana, ia berperan dalam membangun komunitas jurnalis yang berorientasi pada data dan merancang program pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kualitas peliputan berbasis data.

Tak hanya itu, Nenden juga menjadi bagian dari Komite Keselamatan Jurnalis Indonesia, sebuah inisiatif yang fokus pada perlindungan jurnalis dari berbagai bentuk kekerasan dan ancaman, termasuk serangan digital. Ia turut terlibat dalam proses pemantauan dan pelaporan insiden yang mengancam keselamatan para jurnalis di tanah air.

Dengan kiprahnya tersebut, perempuan yang satu ini tentu akan menginspirasi Kawan Puan melalui perjalanan kariernya sebagaimana dituturkan langsung oleh Nenden Sekar Arum kepada PARAPUAN berikut ini:

Dari Game dan Coding ke Dunia Teknologi

Minat Nenden pada teknologi dimulai sejak masa SMA, ketika ia menggemari permainan komputer dan kegiatan coding. Ketertarikan ini mendorongnya untuk menempuh pendidikan S1 di jurusan Teknik Informatika. Baginya, dunia teknologi dan komputer bukan sekadar alat, tetapi pintu masuk menuju pemahaman yang lebih luas tentang perkembangan digital.

"Dulu waktu SMA saya senang banget main game di komputer, senang coding, dan itu yang mengantarkan saya tertarik pada teknologi maupun ilmu komputer," kenang Nenden.

Terjun ke Jurnalisme Kampus

Baca Juga: Mengenal Maya Watono, Direktur Utama Baru InJourney Pilihan Erick Thohir

Meski mendalami teknik informatika secara akademik, ketertarikan Nenden pada jurnalisme juga tumbuh subur selama masa kuliah. Ia aktif di unit kegiatan mahasiswa bidang pers dan kerap menjalankan peliputan sebagai jurnalis kampus. Kegiatan ini memperluas wawasan dan jaringan sosialnya, serta menumbuhkan kesadaran terhadap berbagai isu yang terjadi di masyarakat.

"Sebetulnya saya tuh dari dulu juga punya ketertarikan di konteks jurnalisme. Jadi ketika di kampus ada unit kegiatan mahasiswa terkait pers mahasiswa waktu itu, kemudian saya terlibat lah di unit kegiatan mahasiswa tersebut, aktif sebagai pers dan jurnalis kampus gitu ya liputan ke sana kemari gitu," papar Nenden.

Ia menambahkan, "Dan saya melihat bahwa di sini banyak juga ya hal yang bisa saya pelajari di luar akademik gitu ya dan juga membangun saya berjaring sebetulnya dengan banyak pihak. Nah, kemudian setelah lulus sebetulnya saya malah lebih tertariknya sebetulnya ke jurnalismenya."

Memilih Jurnalisme sebagai Karier Awal

Setelah lulus dari jurusan teknik informatika, Nenden justru memutuskan untuk menekuni dunia jurnalisme secara profesional. Selama sekitar empat tahun, ia bekerja sebagai jurnalis dan meliput berbagai isu sosial, ekonomi, pendidikan, hingga kemanusiaan. Pengalaman ini semakin mengasah kepekaannya terhadap persoalan-persoalan publik yang berkaitan dengan hak dan keadilan sosial.

"Sebagai jurnalis, saya belajar banyak isu sosial yang sangat berdampak pada kehidupan kita, baik secara personal maupun sosial," ungkap Nenden. "Tapi di luar itu juga sebetulnya saya masih tetap melakukan freelance untuk bikin bikin website. Saya kerjakan dunia itu secara paralel."

"Sampai akhirnya saya memutuskan untuk waktu itu waktu saya masih kerja di jurnalis, ada lowongan di SAFEnet di 2016 kalau enggak salah," demikian ujar Nenden tentang awal mula dirinya magang di SAFEnet.

Awal Mula Terjun ke Isu Hak Digital

Dunia teknologi dan jurnalistik terus berjalan berdampingan dalam kesehariannya, hingga akhirnya ia menemukan titik temu yang lebih konkret dalam advokasi hak digital.

Baca Juga: Karier Zoe Yujnovich Direktur di Shell yang Resign, Puluhan Tahun di Industri Energi

Perkenalan Nenden dengan isu hak digital dimulai pada tahun 2016 saat melihat lowongan di SAFEnet (Southeast Asia Freedom of Expression Network). Ketertarikannya pada organisasi tersebut datang dari kesadaran bahwa isu kebebasan berekspresi dan hak digital masih belum banyak dibahas, namun sangat relevan dengan latar belakang dan minatnya.

"Saya melihat ini menarik, ada isu yang selama ini belum banyak dibahas tapi sangat penting," kenangnya saat pertama kali mengenal SAFEnet.

Nenden Sekar Arum adalah contoh nyata bagaimana keahlian lintas bidang bisa menjadi kekuatan dalam perjuangan untuk hak-hak digital. Dengan pijakan yang kuat di dunia teknologi dan media, ia terus bekerja untuk menciptakan ruang digital yang aman, inklusif, dan adil bagi semua.

(*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Arintha Widya