Sejak seorang anak lahir ke dunia, sosok pertama yang dikenalnya adalah ibunya. Dalam berbagai fase perkembangan awal, baik dari segi kognitif, sosial, hingga moral anak sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh ibunya.
Maka, ketika seorang ibu memahami pentingnya peran pajak bagi keberlangsungan negara dan mampu menyampaikannya kepada anak-anak dengan bahasa sesuai usia, benih-benih kesadaran pajak akan mulai tumbuh secara alami dalam diri generasi muda.
Perempuan Memiliki Kecenderungan Komunikatif dan Empatik
Perempuan pada umumnya memiliki kecakapan komunikasi yang lebih kuat dalam menyampaikan informasi secara empatik, persuasif, dan menyentuh sisi emosional anak.
Hal ini menjadi modal penting dalam menanamkan pemahaman yang mungkin terasa rumit bagi anak, seperti konsep pajak.
Lewat pendekatan yang personal dan kontekstual, ibu bisa menjelaskan bahwa membayar pajak adalah bentuk kontribusi nyata untuk membangun sekolah, rumah sakit, jalan raya, dan berbagai fasilitas umum.
Mendidik anak agar menjadi warga negara yang sadar dan taat pajak bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah semata. Perempuan, terutama ibu, punya peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini.
Dari perempuan yang sadar pajak, akan lahir generasi emas yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, rasa tanggung jawab, dan kesadaran sosial yang tinggi.
Baca Juga: Simak, Kelompok Individu yang Wajib dan Tidak Wajib Lapor Pajak Online
(*)