4. Godaan Emosional Memicu Pengeluaran Tak Terkontrol
Saat amplop untuk kebutuhan tertentu—misalnya makan di luar—sudah kosong, sangat mudah tergoda untuk “meminjam” dari amplop lain. Ini bisa membuat sistem anggaranmu berantakan dan menimbulkan rasa bersalah. Jika kamu sudah punya kecenderungan emotional spending, hal ini justru bisa memperparah kondisi keuanganmu.
5. Tidak Siap Menghadapi Keadaan Darurat
Banyak orang yang menggunakan cash-stuffing lupa mengalokasikan dana darurat. Ketika mobil rusak, sakit mendadak, atau perlu membeli hadiah lebaran, tak ada dana khusus yang bisa dipakai. Akhirnya, kamu akan mengambil dari amplop lain dan kembali membuat sistem keuangan tidak stabil.
Solusi: Gunakan Sistem Hybrid
Fred Harrington menyarankan, solusi terbaik adalah tidak sepenuhnya mengandalkan metode amplop. Gunakan cash-stuffing hanya untuk pengeluaran harian atau mingguan yang bisa dibayar tunai, dan alokasikan maksimal 30–50% dari penghasilan untuk sistem ini.
Sementara itu, simpan dana darurat dan tabungan jangka panjang di rekening yang aman dan berbunga. Ia juga menyarankan untuk melakukan evaluasi bulanan.
"Kesalahan terbesar yang saya lihat adalah orang membuat sistem amplop satu kali lalu tidak pernah menyesuaikannya," kata Fred Harrington. "Padahal kebutuhan dan situasi hidup kita selalu berubah."
Apakah Kawan Puan menganggarkan keuangan dengan sistem amplop? Coba kamu cek kembali metodemu dan perhatikan saran ahli di atas. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Metode Anggaran 50-20-20-10, Cara Cerdas Meraih Masa Depan Finansial yang Cerah
(*)