Parapuan.co - Koperasi telah lama dikenal sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan di Indonesia. Dengan asas kekeluargaan dan gotong royong, koperasi menawarkan sistem ekonomi alternatif yang berfokus pada kesejahteraan bersama, bukan semata-mata keuntungan.
Namun, seperti lembaga keuangan dan bisnis lainnya, koperasi juga memiliki cara kerja tersendiri serta kelebihan dan kekurangan bagi para anggotanya. Yuk, simak informasi mengenai cara kerja koperasi dan kelebihan kekurangannya seperti merangkum Gramedia.com di bawah ini!
Bagaimana Cara Kerja Koperasi?
Secara sederhana, koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya. Prinsip utamanya adalah dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Berikut gambaran umum cara kerjanya:
1. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka
Siapa saja bisa menjadi anggota koperasi selama memenuhi syarat dan bersedia menjalankan tanggung jawab sebagai anggota. Tidak ada paksaan dalam keanggotaan.
2. Simpanan Anggota sebagai Modal Awal
Anggota koperasi biasanya diwajibkan menyetor simpanan pokok dan simpanan wajib. Dana inilah yang menjadi modal awal untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi.
3. Aktivitas Usaha Sesuai Jenis Koperasi
Baca Juga: 5 Jenis Usaha Digital yang Bisa Dicoba Milenial dan Gen Z, Apa Saja?
Koperasi bisa bergerak di berbagai bidang, seperti simpan pinjam, penyedia barang kebutuhan pokok, jasa, hingga produksi. Misalnya, koperasi simpan pinjam akan menggunakan dana anggota untuk disalurkan sebagai pinjaman ke sesama anggota, dengan bunga atau sistem bagi hasil.
4. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Setelah dikurangi biaya operasional dan cadangan, keuntungan koperasi akan dibagi kepada anggota sesuai kontribusinya—baik dari modal, transaksi, atau jasa.
5. Pengambilan Keputusan Bersama
Setiap anggota memiliki hak suara yang setara, tidak bergantung pada seberapa besar modal yang ditanam. Keputusan penting diambil dalam rapat anggota tahunan (RAT).
Kelebihan (Plus) Koperasi bagi Anggota
1. Pembagian Keuntungan Lebih Adil
Keuntungan dibagikan berdasarkan partisipasi anggota, bukan jumlah saham. Ini memungkinkan keadilan ekonomi bagi semua pihak.
2. Akses Mudah ke Pinjaman
Baca Juga: Selain Legalitas, Perhatikan 2 Hal Ini sebelum Mengajukan Pinjaman Online
Anggota bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga lebih rendah dibandingkan bank atau rentenir, menjadikannya alternatif yang aman untuk modal usaha atau kebutuhan pribadi.
3. Harga Barang Lebih Murah
Pada koperasi konsumen, harga barang biasanya lebih murah karena keuntungan tidak dimaksimalkan untuk pemilik, melainkan dikembalikan ke anggota.
4. Pemberdayaan dan Pelatihan
Banyak koperasi menyediakan pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, hingga manajemen usaha untuk meningkatkan kualitas anggotanya.
5. Menguatkan Ekonomi Lokal
Dana yang berputar di koperasi cenderung kembali ke masyarakat sekitar, sehingga mendukung pembangunan ekonomi berbasis komunitas.
Kekurangan (Minus) Koperasi bagi Anggota
1. Manajemen Lemah Bisa Merugikan
Baca Juga: UOB Indonesia Ajak Nasabah Bangun Kebiasaan Menabung dengan Beri Hadiah Menarik
Jika pengurus koperasi tidak profesional atau tidak transparan, bisa terjadi penyalahgunaan dana, yang akhirnya merugikan anggota.
2. Kurang Kompetitif dengan Lembaga Komersial
Dalam beberapa kasus, koperasi tidak mampu bersaing dengan lembaga keuangan atau toko besar karena keterbatasan modal dan teknologi.
3. SHU Tidak Selalu Besar
Jika koperasi tidak menghasilkan keuntungan signifikan, SHU yang diterima anggota pun kecil, bahkan bisa nihil.
4. Ketergantungan pada Partisipasi Aktif
Koperasi hanya efektif jika anggotanya aktif. Bila banyak anggota pasif, kegiatan koperasi bisa stagnan.
5. Lambat dalam Pengambilan Keputusan
Karena mengedepankan demokrasi, pengambilan keputusan kadang memerlukan waktu lebih lama dibanding perusahaan yang dipimpin secara sentralistik.
Koperasi adalah wujud nyata ekonomi berbasis kebersamaan dan keadilan sosial. Bagi anggotanya, koperasi bisa menjadi sarana untuk tumbuh bersama secara finansial maupun sosial.
Meski demikian, keberhasilan koperasi sangat bergantung pada partisipasi anggotanya dan transparansi pengelolaannya. Jika dikelola dengan baik, koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan.
Baca Juga: Perempuan Kerja Freelance, Ini Cara Mengelola Keuangan agar Tetap Stabil
(*)