Bolehkan Anak Gunakan AI? Ini Risiko dan Manfaatnya yang Perlu Orang Tua Tahu

Arintha Widya - Selasa, 8 Juli 2025
Anak menggunakan AI, ini hal-hal yang perlu orang tua tahu.
Anak menggunakan AI, ini hal-hal yang perlu orang tua tahu. ChayTee

Parapuan.co - Di era digital saat ini, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bahkan dalam dunia anak-anak. Mulai dari asisten suara, aplikasi hiburan, hingga situs pembelajaran, AI hadir secara tidak langsung dalam banyak aspek.

Namun, ketika teknologi ini mulai digunakan anak-anak secara aktif, muncul pertanyaan penting bagi para orang tua: apakah AI aman untuk anak-anak? Simak penjelasan lengkap tentang manfaat, risiko, dan tips aman mengenalkan AI kepada anak seperti dilansir dari Today's Parent!

Apa Itu AI dan Bagaimana Anak-Anak Menggunakannya?

AI adalah teknologi yang memungkinkan mesin melakukan tugas yang biasanya membutuhkan pemikiran manusia, seperti mengenali gambar, memahami bahasa, dan membuat keputusan berdasarkan data. Saat ini, anak-anak dapat menjumpai AI lewat:

  • Asisten suara seperti Siri atau Google Assistant.
  • Fitur rekomendasi di YouTube, Netflix, atau Instagram.
  • Situs pembuat gambar otomatis seperti Craiyon atau DALL·E.
  • Aplikasi edukatif dengan chatbot atau fitur interaktif berbasis AI.

Mungkin tanpa disadari, putra/putri Kawan Puan sudah sering menggunakan AI. Bahkan, sebagian mereka mungkin telah menggunakan AI secara mandiri untuk membuat cerita, menjawab soal PR, atau membuat gambar sesuai imajinasi mereka.

Manfaat AI untuk Anak

1. Dukungan Belajar yang Lebih Merata

AI bisa menjadi "tutor digital" yang membantu anak menjawab soal matematika, memahami topik sulit, atau mempersiapkan presentasi sekolah. Ini sangat bermanfaat terutama bagi anak-anak yang tidak punya akses ke bimbingan belajar tambahan.

2. Mendorong Ekspresi Kreatif

Baca Juga: Tingkatkan Keterampilan Anak dengan Autisme, Ini Pusat Terapi Sensori Integrasi

AI bisa membantu anak membuat cerita, lagu, gambar, atau bahkan membangun dunia imajiner berdasarkan deskripsi mereka. Ini memperluas ruang kreativitas tanpa batas, apalagi untuk anak-anak yang senang berimajinasi.

3. Melatih Keterampilan Berpikir Kritis

Dengan bimbingan orang tua, AI bisa menjadi alat untuk melatih anak berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan merumuskan pertanyaan yang tepat. Anak juga belajar konsep berpikir komputasional saat mencoba menyusun pertanyaan (prompt) yang baik.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

1. Privasi dan Keamanan Data

Banyak aplikasi AI yang mengumpulkan data pribadi, seperti nama atau lokasi pengguna. Data ini bisa digunakan untuk iklan atau bahkan menjadi bagian dari data pelatihan AI di masa depan.

Tips orang tua: Gunakan platform AI yang memproses data secara lokal (seperti di perangkat Apple), aktifkan pengaturan privasi, dan baca kebijakan data sebelum anak menggunakan aplikasi.

2. Paparan Konten Tidak Pantas

Tanpa pengawasan, anak bisa menggunakan AI untuk menanyakan hal yang tidak sesuai usia atau mendapat informasi yang belum bisa mereka pahami dengan baik. Solusinya, dampingi anak saat menggunakan AI, batasi aksesnya dengan fitur parental control, dan buat kesepakatan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dicari.

Baca Juga: Sediakan Konten Khusus yang Ramah Anak, Seberapa Aman YouTube Kids?

3. Bias dan Misinformasi

AI dilatih dari konten buatan manusia, yang seringkali membawa bias atau sudut pandang tertentu. Anak bisa tanpa sadar menyerap informasi yang tidak objektif.

Langkah antisipatif: Ajari anak untuk mempertanyakan informasi. Diskusikan bersama, misalnya, "Menurutmu, apakah gambar ini asli?" atau "Kenapa kamu pikir video ini muncul di beranda kamu?"

4. Ketergantungan

Jika terlalu sering mengandalkan AI, anak bisa malas berpikir atau mengurangi kemampuan menyelesaikan masalah sendiri. Saran: Batasi waktu layar dan dorong anak menyelesaikan tugas dengan usahanya terlebih dahulu sebelum bertanya ke AI.

Cara Bijak Mengenalkan AI ke Anak

  • Jadikan AI sebagai alat bantu, bukan sumber kebenaran mutlak.
  • Gunakan AI sebagai sarana bermain dan belajar bersama anak.
  • Tumbuhkan rasa ingin tahu anak, tapi juga ajarkan batasan etika dan keamanan digital.
  • Buat daftar pertanyaan menarik bersama anak untuk dijawab oleh AI, seperti: “Apa itu galaksi?” atau “Ceritakan dongeng tentang kucing dan robot.”
  • Tinjau kembali hasil dari AI bersama anak dan ajak mereka berpikir: apakah masuk akal? Perlu diperiksa lagi?

AI bukan musuh, tetapi alat yang perlu digunakan secara cerdas. Ketika diperkenalkan secara tepat dan diawasi dengan baik, AI bisa menjadi sahabat baru anak untuk belajar dan berkarya. Tapi orang tua tetap perlu berperan aktif, bukan hanya mengawasi, tapi juga menjadi mitra eksplorasi digital bagi anak.

Di era digital ini, menjadi orang tua bukan hanya soal membatasi, tetapi juga mendampingi dan mengedukasi.

Baca Juga: Bagai Pisau Bermata Dua, Ini Pentingnya Peran Ibu Membimbing Anak di Era Digital

(*)

Sumber: Today's Parent
Penulis:
Editor: Arintha Widya