Berbohong Bisa Jadi Tanda Anak Balita Makin Cerdas, Ini Kata Psikolog

Arintha Widya - Selasa, 1 Juli 2025
Tanda positif saat anak balita berbohong.
Tanda positif saat anak balita berbohong. FatCamera

Itulah sebabnya mereka bisa dengan mudah berpura-pura menjadi naga, mengenakan mahkota setiap hari karena merasa dirinya seorang putri, atau menyalahkan “Fernando”—teman imajiner yang sebenarnya sudah pindah sekolah dua bulan lalu—untuk setiap kejadian buruk di kelas.

Pada tahap ini, dunia imajinasi dan dunia nyata masih sangat cair. Anak-anak mengeksplorasi dunia dengan caranya sendiri, dan kebohongan bisa menjadi bagian dari proses belajar tentang konsekuensi, tanggung jawab, dan empati.

Mengapa Anak Berbohong?

Kebanyakan kebohongan anak usia dini berakar pada dua hal, yaitu untuk menghindari hukuman atau untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Misalnya, mereka akan mengatakan tidak menjatuhkan gelas agar tidak dimarahi, atau berbohong agar diberi hadiah atau perhatian.

Hal ini berkaitan dengan prinsip kesenangan (pleasure principle) yang mendorong anak-anak untuk mencari hal menyenangkan dan menghindari yang tidak menyenangkan. Namun, penting untuk diingat bahwa anak belum memiliki kompas moral bawaan—mereka belajar dari lingkungan dan orang dewasa di sekitarnya.

Jadi, Perlukah Khawatir?

Tentu saja kita tidak ingin anak-anak tumbuh menjadi pembohong. Tapi ketika mereka masih balita, penting untuk melihat konteks dan tidak langsung bereaksi keras. Kebohongan pada anak kecil bukan hanya wajar, tetapi juga tanda perkembangan otak yang sedang bekerja keras memahami dunia sosial di sekitarnya.

Kita sebagai orang tua tentu tidak ingin anak berbohong, tetapi tidak ada salahnya berlega hati saat anak balita mulai melakukannya karena itu merupakan tanda kecerdasan, kreativitas, dan proses mereka menjadi individu yang unik.

Baca Juga: 5 Trik Orang Tua Atasi Rengekan Anak Balita Tanpa Kehilangan Kesabaran

(*)

Sumber: Your Tango
Penulis:
Editor: Arintha Widya