Parapuan.co -- Cuci sofa seharusnya menjadi rutinitas bersih-bersih penting di rumah. Sofa bukan sekadar perabot karena di sinilah tempat keluarga berbagi cerita dan tawa, maupun melepas lelah sepulang bekerja.
Banyak momen yang telah berlalu di atas sofa rumah. Dari tumpahan teh di pagi hari, remah-remah biskuit anak-anak, hingga jejak kaki kucing atau anjing kesayangan yang baru bermain di luar. Selain momen hangat tercipta, semua itu juga meninggalkan jejak yang kerap tak terlihat dan tersembunyi.
Meskipun sofa terlihat bersih, tampilan luar bisa menipu. Terlebih lagi, ketika kamu sering bersin-bersin atau gatal-gatal usai duduk di sofa. Nah, bisa jadi itu sebuah tanda bahwa sofa harus segera dibersihkan walau tidak terlihat berdebu. Pertanyaannya, bagaimana cara cuci sofa yang mudah dan praktis?
Mengapa cuci sofa itu penting?
/photo/2025/06/26/cuci-sofa-2jpg-20250626054623.jpg)
Coba telaah lagi, seberapa sering hidungmu terasa gatal dan bersin-bersin ketika duduk di sofa? Besar kemungkinan penyebabnya bukan karena alergi musiman, tetapi karena sofa yang kamu duduki kotor.
Ya, permukaan sofa yang berpori menjadi sarang ideal bagi tungau debu, bakteri, jamur, dan alergen. Partikel-partikel mikroskopis yang tak tampak oleh mata ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sebut saja, alergi, asma, dan iritasi kulit. Belum lagi bau tak sedap yang tertinggal akibat tumpahan cairan atau kondisi busa sofa yang lembap.
Jadi, membersihkan dan mencuci sofa secara teratur lebih dari sekadar estetika. Kebiasaan ini juga berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan keluarga kamu. Sofa bersih tentu akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat sekaligus nyaman bagi semua penghuni rumah.
Kapan sebaiknya cuci sofa?
Namun, sebagian dari kamu masih bertanya-tanya: kapan perlu cuci sofa di rumah? Ternyata, jawabannya dapat bervariasi tergantung faktor-faktor berikut.
1. Intensitas penggunaan
Sofa di ruang keluarga yang sering dijadikan tempat bersantai tentu perlu dicuci lebih sering daripada sofa di ruang tamu yang jarang menerima diduduki.
2. Hewan peliharaan
Apakah kamu punya hewan peliharaan yang bebas berkeliaran di rumah? Jika ya, kamu perlu rajin bersihkan sofa. Bulu hewan dan kotoran yang terbawa dari luar dapat menumpuk lebih cepat di permukaan sofa.
3. Jumlah penghuni
Siapa saja yang tinggal di rumahmu juga berpengaruh pada kondisi kebersihan sofa. Rumah dengan penghuni orang dewasa boleh jadi memiliki sofa relatif lebih bersih daripada rumah dengan anak kecil. Bagaimanapun tumpahan makanan dan minuman adalah hal lazim di rumah yang dihuni anak-anak, bukan?
4. Kondisi lingkungan
Lokasi rumah juga mempengaruhi kebersihan perabotan rumah tangga seperti sofa. Lingkungan dengan tingkat polusi tinggi atau memiliki kelembapan tinggi cenderung membuat sofa lebih cepat kotor.
Terlepas dari faktor yang mempengaruhi kondisi sofa di setiap hunian, cuci sofa secara profesional sebaiknya kamu lakukan 6 bulan atau setahun sekali. Namun, jika ada tumpahan besar atau noda membandel, bersihkan secepat mungkin. Sementara itu, pembersihan rutin dan noda ringan dapat kamu lakukan berkala secara mandiri.
Metode cuci sofa yang populer
/photo/2025/06/26/cuci-sofa-3jpg-20250626054623.jpg)
Jika kamu membersihkan sofa sendiri di rumah, tentu hanya mengandalkan peralatan sederhana. Misalnya, lap kain dan sabun cuci. Sayangnya, cara demikian tidak lantas membuat sofa kinclong kembali seperti baru. Terlebih jika usia pemakaian sudah cukup lama.
Selain itu, pemilihan metode terbaik juga bergantung pada jenis bahan sofa dan tingkat kekotorannya. Sofa berbahan kulit akan mendapat perlakuan berbeda dengan sofa berbahan kain seperti suede.
Maka, jasa cuci sofa profesional menawarkan beberapa metode pencucian yang bisa menyesuaikan kebutuhan pelanggannya.
1. Dry cleaning
Metode ini memakai senyawa kimia khusus yang menyerap kotoran tanpa menggunakan air dalam jumlah banyak. Dry cleaning cocok untuk sofa berbahan sensitif terhadap air atau sofa dengan noda yang tidak begitu parah. Sofa akan cepat kering dan risiko kerusakan material minimal. Namun, metode ini kurang efektif untuk noda membandel atau bau yang kuat.
2. Wet cleaning
Metode wet cleaning jadi metode paling umum dan efektif untuk pembersihan mendalam. Prosesnya melibatkan penyemprotan larutan pembersih ke serat sofa, menyikat noda, dan menyedotnya kembali dengan mesin vacuum cleaner. Metode ini efektif untuk menghilangkan kotoran, tungau, bakteri, dan bau tak sedap. Namun, waktu pengeringan relatif lebih lama, tergantung sirkulasi udara dan kondisi kelembapan.
3. Steam cleaning
Mengandalkan uap panas untuk membunuh bakteri, jamur, dan tungau. Umumnya metode steam cleaning dikombinasikan dengan wet cleaning agar mencapai hasil maksimal. Uap panas efektif untuk sanitasi dan memecah kotoran sehingga lebih mudah diangkat.
Tips mencuci sofa sendiri untuk noda ringan
Bagi kamu yang ingin melakukan cuci sofa sendiri di rumah, khususnya untuk noda ringan, beberapa tips berikut dapat dipraktikkan.
1. Vacuum sofa secara rutin
Kamu bisa memakai vacuum cleaner dengan ujung sikat kecil untuk menyedot debu, remah-remah, dan bulu hewan peliharaan dari permukaan sofa hingga ke celah-celahnya. Kamu dapat melakukan ini seminggu sekali.
2. Bersihkan tumpahan segera
Kalau ada tumpahan cairan, segera serap memakai lap bersih atau tisu kering. Tidak perlu menggosok karena dapat membuat noda menyebar. Cukup tepuk-tepuk perlahan dari luar ke dalam noda.
3. Gunakan larutan pembersih ringan
Untuk noda makanan atau minuman yang masih baru, kamu dapat membuat larutan sabun cuci piring lembut yang diencerkan dengan air. Celupkan kain bersih ke dalam larutan, peras sampai lembap, dan tepuk-tepuk pada noda. Bilas dengan kain lembap bersih dan keringkan memakai kipas angin.
4. Uji di area tersembunyi
Namun, sebelum memakai larutan pembersih apa pun, selalu lakukan pengujian di area tersembunyi. Cek dahulu apakah ada perubahan warna atau kerusakan pada bahan sebelum mencobanya di bagian yang terkena noda.
5. Cek kode pembersih sofa
Beberapa sofa mempunyai label dengan kode khusus. Sebagai contoh, label W harus dibersihkan dengan pembersih berbahan dasar air. Label S sebaiknya memakai pembersih dengan pelarut. Sementara itu, label WS boleh menggunakan air atau pelarut dan X hanya boleh di-vacuum, tidak boleh dicuci basah atau kering.
Bebas repot, pakai jasa cuci sofa saja
Perlu kamu perhatikan, tips tersebut cuma berlaku untuk noda ringan atau pembersihan rutin. Jika sofa kamu punya noda membandel dan butuh pembersihan mendalam, jangan coba-coba. Alih-alih mengambil risiko membersihkan sendiri dan sofa kesayangan rusak, lebih baik pakai jasa cuci sofa saja.
Untuk pembersihan mendalam jelas butuh keahlian, peralatan khusus, dan produk pembersih yang tepat. Saat ini sudah banyak jasa cuci sofa profesional yang menawarkan solusi efektif didukung tenaga terlatih dan peralatan modern.
Bagi kamu yang tinggal di wilayah Jabodetabek, ada CUCISOFAid yang menawarkan jasa cuci dan vakum soft furniture. Menggunakan bahan kimia khusus dan vacuum extractor, dijamin sofa di rumah bersih dari noda dan bebas kuman. “Penggunaan teknologi dan inovasi dalam proses cuci sofa membantu kami meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil,” jelas Cindy Mega, Manager CUCISOFAid.
Bahkan, kamu juga bisa sekalian membersihkan kasur, kursi, interior mobil, maupun perlengkapan rumah lainnya. Dengan harga bersahabat, cuci sofa di rumah jadi lebih praktis. Kabar baiknya, layanan CUCISOFAid dapat kamu temukan juga Jabodetabek, Bandung, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Medan, dan Makassar.
Yuk, segera hubungi CUCISOFAid sekarang untuk menikmati lagi nyamannya duduk di sofa bersih!