Lebih dari Sekadar Hiburan: Musik Bangun Fokus dan Memori
Bernyanyi juga berperan dalam pengembangan kognitif lainnya. Judy Krause, Direktur Eksekutif Program Anak Usia Dini di Pacific Oaks College, mengatakan, "Sembilan puluh persen otak manusia berkembang dalam lima tahun pertama kehidupan."
Ia menambahkan, "Ketika bayi mendengar musik, terutama saat pengasuhnya yang bernyanyi, mereka memperhatikan wajah kita—pertama seluruh wajah, lalu sekitar usia enam bulan, mereka fokus pada mulut. Ini membantu membangun rentang perhatian, memori, dan perkembangan otak mereka."
Ikatan Emosional yang Lebih Kuat Melalui Musik
Menurut Adams-Carrasquillo, bernyanyi juga menciptakan momen koneksi emosional antara orang tua dan bayi. "Apakah itu lagu nina bobo, lagu anak-anak, atau lagu buatan sendiri yang konyol, bernyanyi menawarkan momen di mana fokus benar-benar tertuju satu sama lain. Melalui musik, pengasuh bisa menenangkan, bermain, dan menyesuaikan diri dengan suasana hati dan kebutuhan bayinya," ujarnya.
Studi Yale tentang Bernyanyi dan Suasana Hati Bayi
Sebuah penelitian dari Yale melibatkan 110 pasangan orang tua dan bayi—mayoritas berusia di bawah empat bulan. Kelompok yang diminta lebih sering bernyanyi kepada bayinya diberikan dukungan berupa lagu baru, video instruksional, buku lagu, dan buletin mingguan.
Hasil studi menunjukkan bahwa bayi yang lebih sering dinyanyikan memiliki suasana hati yang lebih baik, bahkan setelah program selesai. Menariknya, para orang tua mulai bernyanyi dengan sendirinya saat bayi rewel, tanpa disuruh oleh peneliti. Namun, peningkatan suasana hati hanya terlihat pada bayi, bukan orang tuanya.
Penelitian ini juga menyoroti bahwa bernyanyi adalah metode stimulasi yang murah, mudah, dan tidak memerlukan alat khusus, namun sangat bermanfaat bagi perkembangan sosial-emosional bayi.