Baca Juga: Pentingnya Camilan Sehat untuk Diet, Bantu Mengurangi Rasa Lapar yang Berlebihan
2. Ragam tubuh adalah normal
Melawan stigma tubuh dengan kampanye body positivity dan representasi beragam sangat penting. Self.com misalnya menyebut bahwa diet culture banyak merugikan kelompok perempuan, transgender, dan berkulit berwarna.
3. Pengawasan orang tua dan lingkungan
Orang tua dan guru perlu aktif mengenali tanda-tanda diet ekstrem. Yasi Ansari menyatakan bahwa tren seperti oatzempic bisa mengganggu pertumbuhan remaja dan memicu gangguan makan.
4. Konten media yang sehat
Pengaturan algoritma dan pencarian konten positif di media sosial bisa membantu mengurangi paparan dari diet culture. Diskusi terbuka di rumah atau sekolah juga dapat membentuk pemahaman sehat sejak dini.
Budaya diet dan standar tubuh ideal perempuan merupakan fenomena yang kompleks dan berbahaya. Dampak negatifnya meliputi gangguan makan, citra tubuh rusak, dan kesehatan mental terganggu.
Langkah terbaik adalah mengembalikan kepercayaan pada tubuh, menjaga diet sehat dan seimbang sesuai panduan medis, serta membentuk lingkungan media yang mendukung keragaman dan penerimaan diri. Perubahan besar dimulai dari kesadaran dan dukungan bersama.
Semoga informasi ini memberi perspektif baru dan membantu Kawan Puan memahami pentingnya pendekatan yang lebih sehat dan inklusif terhadap diet dan citra tubuh perempuan.
Baca Juga: 5 Tips Diet Sehat untuk Perempuan Kerja Agar Hasilnya Optimal
(*)