Profil Blaise Metreweli, Perempuan Pertama yang Pimpin Intelijen Inggris MI6

Arintha Widya - Rabu, 18 Juni 2025
Blaise Metreweli Kepala MI6 Inggris
Blaise Metreweli Kepala MI6 Inggris United Kingdom Foreign Office via AP

Apa Itu "C" di MI6?

Meskipun sering disalahartikan sebagai singkatan dari "chief", julukan "C" sebenarnya berasal dari nama kepala pertama MI6, Mansfield Smith-Cumming, yang biasa menandatangani dokumen dengan satu huruf: C. Tradisi ini terus dilanjutkan oleh para pemimpin MI6 berikutnya, termasuk Blaise Metreweli.

Ada satu kebiasaan unik lainnya: "C" hanya menulis dengan tinta hijau. Richard Moore pernah mengungkapkan kepada BBC pada 2021, "Siapa pun yang menerima catatan dengan tinta hijau tahu bahwa itu dari saya, dan hal yang sama berlaku untuk ketikan digital di komputer saya."

Tantangan di Era Baru

Sebagai kepala MI6, Blaise Metreweli akan menghadapi tantangan geopolitik yang terus berkembang. Pendahulunya, Richard Moore, pernah menyebut bahwa China adalah prioritas utama MI6. Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris yang baru, Keir Starmer, menegaskan bahwa ancaman dari Rusia masih nyata dan mendesak.

"Ancaman yang kita hadapi saat ini lebih serius, lebih langsung, dan lebih tak terduga dibandingkan masa-masa sejak Perang Dingin," kata Keir Starmer dalam pidatonya belum lama ini.

Blaise Metreweli, dengan pengalamannya yang luas dalam teknologi dan penguasaan kawasan strategis, dipandang sebagai sosok yang tepat untuk membawa MI6 menjawab tantangan era digital dan geopolitik yang penuh ketidakpastian.

Jejak Perempuan di Dunia Intelijen

Penunjukan Blaise Metreweli sebagai "C" adalah tonggak baru, tetapi bukan pertama kalinya perempuan memimpin lembaga intelijen besar di Inggris. Sebelumnya, Stella Rimington menjadi direktur jenderal perempuan pertama di MI5 pada 1992. Eliza Manningham-Buller menyusulnya di tahun 2002, dan kini Anne Keast-Butler menjabat sebagai kepala GCHQ, lembaga intelijen siber Inggris.

Baca Juga: Prabowo Bentuk Badan Intelijen Keuangan Dikepalai Sri Mulyani, Apa Fungsinya?

Di dunia internasional, nama-nama seperti Gina Haspel (mantan Direktur CIA di Amerika Serikat) dan Kerri Hartland (pimpinan ASIS di Australia) menunjukkan bahwa perempuan semakin diakui dalam posisi puncak intelijen global.

Blaise Metreweli bukan hanya simbol kemajuan gender, tetapi juga representasi dari pemimpin yang cerdas, berpengalaman, dan relevan dengan kebutuhan dunia intelijen masa kini.

Dengan keahliannya dalam teknologi, pengetahuan lapangan yang mendalam, serta kemampuan beradaptasi di berbagai wilayah operasi, ia diharapkan mampu mengarahkan MI6 ke masa depan yang lebih tangguh, terbuka, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Sebagaimana disampaikan Richard Moore dalam apresiasinya, “Blaise adalah salah satu pemikir terpenting kami dalam hal teknologi.”

Kini, dunia menanti bagaimana ia akan membawa MI6 melangkah ke babak baru.

(*)

Sumber: Aljazeera
Penulis:
Editor: Arintha Widya