Dieng Resmi Menjadi Geopark Nasional, Ini Keunikan Alam dan Budayanya

Arintha Widya - Selasa, 3 Juni 2025
Berbagai keunikan alam Dieng yang resmi jadi Geopark Nasional.
Berbagai keunikan alam Dieng yang resmi jadi Geopark Nasional. VLIET

Parapuan.co - Dataran Tinggi Dieng yang terletak di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, kini menyandang status baru sebagai Geopark Nasional. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 62.K/HK.01/MEM.G/2023, menandai langkah penting dalam pelestarian warisan alam, hayati, dan budaya yang selama ini menjadi kekayaan wilayah Dieng.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa Geopark Nasional Dieng mencakup beragam situs yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama.

"Ada Situs Warisan Geologi (Geosite), Situs Keanekaragaman Hayati (Biosite), dan Situs Keanekaragaman Budaya (Cultural Site)," ujarnya pada Selasa (3/6/2025), mengutip Kompas.com.

Menurut Agus, penetapan ini mencakup pula sejumlah destinasi unggulan yang telah lama dikenal wisatawan, seperti Kebun Teh Tambi, Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara, Kebun Teh Pagilaran, Museum Kailasa, Sumur Panas Bumi, dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

"Dengan ditetapkannya Geopark Nasional Dieng, kami berharap ini menjadi momentum untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya Dieng secara global, sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan," tambahnya.

Agus juga menekankan bahwa selain sebagai alat pelestarian lingkungan, status Geopark juga membuka peluang bagi pengembangan ekonomi masyarakat lokal secara inklusif.

Kekayaan Alam dan Budaya yang Menjadi Daya Tarik Dunia

Kawasan Geopark Nasional Dieng memang menyimpan keunikan alam yang luar biasa. Dalam kategori warisan geologi (geosite), terdapat 23 titik penting yang mencerminkan karakter vulkanik dan bentang alam khas Dieng.

Beberapa di antaranya adalah Telaga Menjer, Telaga Cebong, Kerucut Vulkanik Sikunir, Kerucut Vulkanik Seroja, Lava Gunung Prambanan dan Pakuwaja, serta Kompleks Kawah Sikidang, Candradimuka, dan Kawah Sileri. Setiap lokasi memiliki nilai ilmiah, edukatif, sekaligus estetika yang tinggi.

Baca Juga: Imlek 2024 Jatuh saat Musim Hujan, 5 Tempat Wisata Alam Ini Sebaiknya Dihindari

Keanekaragaman hayati kawasan ini juga tidak kalah menonjol. Terdapat delapan biosite yang memperlihatkan kekayaan flora dan fauna lokal, serta potensi edukasi dan konservasi. Di antaranya adalah Taman Wisata Alam Telogo Warno dan Telogo Pengilon, Cagar Alam Telogo Dringo, Arboretum Kalianget, dan Gunung Prau.

Uniknya, dua jenis domba lokal, yakni Domba Wonosobo dan Domba Batur, juga masuk dalam daftar biosite karena keunikan genetik dan peran pentingnya dalam budaya masyarakat setempat.

Selain kekayaan alam, budaya Dieng juga menjadi aspek penting dalam Geopark ini. Terdapat sembilan situs budaya yang terbagi atas bentuk berwujud dan tak berwujud. Untuk situs berwujud, pengunjung bisa menemukan Kompleks Candi Arjuna, Candi Bima, dan Candi Gatotkaca, serta Rumah Khas Tieng dan Permukiman Tradisional di Desa Kebrengan.

Adapun warisan budaya tak berwujud mencakup tradisi Ruwatan Rambut Gimbal yang menjadi simbol spiritual masyarakat Dieng, dan pertunjukan Tari Topeng Lengger yang sarat makna.

Menuju Pelestarian dan Pembangunan Berkelanjutan

Penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional bukan hanya pengakuan atas kekayaan kawasan ini, tetapi juga bentuk tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya. Konsep geopark menekankan keterpaduan antara pelestarian alam, edukasi, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat.

Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata, kawasan Dieng diharapkan tidak hanya menjadi tujuan wisata alam dan budaya, tetapi juga menjadi laboratorium alam terbuka yang terus memberi manfaat bagi generasi sekarang dan masa depan.

Status baru ini adalah pintu masuk menuju peran yang lebih besar di tingkat internasional. Bila pengelolaan berkelanjutan dapat terus dijaga dan dikembangkan, tidak menutup kemungkinan Geopark Nasional Dieng akan melangkah lebih jauh menuju pengakuan sebagai Geopark Global oleh UNESCO di masa depan.

Kawan Puan tertarik mengunjungi kawasan Dieng?

Baca Juga: Jelang Libur Imlek 2024, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Wonosobo

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya