Jika kamu baru saja kena PHK, cek apakah perusahaan menyediakan layanan pendampingan karier. Ini bisa sangat membantu mengasah kembali keterampilan wawancara, memperbarui CV, dan memetakan arah baru.
4. Optimalkan Profil LinkedIn
Pastikan profil LinkedIn kamu terkini dan tidak sekadar mencantumkan jabatan terakhir. Gunakan headline yang mencerminkan kompetensi dan fleksibilitas kamu di dunia kerja. Banyak perekrut kini mencari kandidat langsung lewat LinkedIn.
5. Pertimbangkan Freelance atau Relokasi
Coba tawarkan diri untuk bekerja sebagai kontraktor atau freelancer, bahkan untuk perusahaan lama. Relokasi ke kota lain juga bisa membuka lebih banyak peluang—meski biaya pindah ditanggung sendiri.
6. Pahami Permintaan Pasar atas Keahlianmu
Pelajari tren lowongan kerja di bidang yang kamu kuasai. Apakah keahlianmu masih relevan? Jika ya, di mana kebutuhan tertingginya?
7. Jelajahi Industri Baru atau Alih Profesi
Jika industri tempat kamu bekerja sedang lesu, pertimbangkan untuk alih profesi. Banyak pengalaman bisa ditransfer ke sektor seperti kesehatan, teknologi informasi, dan logistik. Kuncinya, pelajari dulu kebutuhan bidang tersebut dan bangun jaringan baru di dalamnya.
Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah yang Sesuai untuk Profesi Penyiar Berita, Apa Saja?
8. Gunakan Situs Pekerjaan Spesifik
Kini banyak perusahaan memasang lowongan di platform yang lebih terspesialisasi (misal: situs untuk profesi desain, coding, atau keuangan). Hindari hanya bergantung pada situs umum.
9. Bangun Akses Masuk ke Perusahaan Target
Gunakan LinkedIn untuk membangun hubungan dengan orang dalam di perusahaan incaran. Minta rekomendasi dari karyawan aktif atau mantan pegawai untuk menembus pintu perekrutan.
10. Manfaatkan Bantuan Pemerintah
Beberapa program pemerintah menawarkan pelatihan ulang, sertifikasi, hingga bursa kerja secara gratis. Cari tahu program yang tersedia di daerahmu dan manfaatkan fasilitas ini seoptimal mungkin.
(*)