Parapuan.co - Pernahkah kamu merasa jenuh, lelah, atau kehilangan arah dalam pekerjaan? Mungkin itu tanda bahwa kamu butuh career detox. Kamu butuh lebih dari liburan atau cuti panjang, tetapi merefleksi untuk menyegarkan kembali tujuan dan semangat dalam karier.
Career detox bukan hanya tren sesaat, tapi sebuah langkah penting yang bisa membantu kamu menyelaraskan kembali apa yang kamu lakukan dengan apa yang sebenarnya kamu inginkan. Langkah ini dijelaskan oleh seorang konten kreator dan edukator karier di TikTok, Hanna Goefft.
Apa itu career detox dan bagaimana menerapkannya untuk mendapatkan keseimbangan hidup? Simak informasinya sebagaimana melansir The Every Girl di bawah ini!
Apa Itu Career Detox?
Career detox adalah proses sadar untuk mengevaluasi ulang hubungan kita dengan pekerjaan. Seperti tubuh yang butuh detoksifikasi dari racun, karier pun perlu dibersihkan dari beban-beban yang menguras energi dan tidak membawa kepuasan.
Terutama di tengah kondisi pasar kerja yang fluktuatif dan tekanan yang semakin meningkat, career detox bisa menjadi momen reset yang sangat dibutuhkan banyak orang.
Mengapa Career Detox Penting?
Sebuah survei menunjukkan lebih dari 70% profesional Gen Z dan milenial tertarik untuk berpindah karier. Alasannya? Mulai dari kelelahan kerja (burnout), kehilangan minat, hingga merasa tidak berkembang.
Namun, mengubah karier bukan sekadar berkata, “Aku ingin pindah kerja.” Dibutuhkan langkah konkret yang dimulai dengan berhenti sejenak dan bertanya: Apa sebenarnya yang aku cari dalam pekerjaanku?
Baca Juga: Perempuan Karier Perlu Tahu, Ini 5 Tanda Work Life Balance Terganggu
Langkah-Langkah Career Detox yang Bisa Kamu Coba
1. Audit Energi
Langkah pertama adalah mengenali aktivitas kerja yang menguras atau justru memberi energi. Tulis semua tugas yang kamu lakukan dalam seminggu, lalu beri skor dari 1 hingga 5:
- Skor 1: tugas yang kamu hindari dan tidak suka.
- Skor 5: tugas yang kamu cintai dan membuatmu bersemangat.
Ini akan membantumu mengidentifikasi pekerjaan yang sejalan dengan minat dan nilai pribadimu.
2. Kenali Keterampilan Favoritmu
Perhatikan tugas-tugas dengan skor 4 dan 5. Apakah ada pola? Apakah kamu lebih menikmati kegiatan kreatif, analitis, atau kolaboratif? Dari sini, kamu bisa melihat keterampilan apa yang paling kamu nikmati untuk digunakan, dan inilah bekal awal menentukan arah baru dalam kariermu.
3. Lakukan Riset
Setelah tahu keterampilan dan jenis pekerjaan yang kamu sukai, saatnya riset. Jika ingin tetap di perusahaan yang sama, bicarakan dengan atasan tentang peluang memperluas peran ke arah yang kamu minati.
Kalau kamu mempertimbangkan pindah jalur, cari tahu industri, jenis pekerjaan, gaji, dan work-life balance dari pekerjaan yang sesuai. Kamu bisa mulai dari podcast, blog karier, LinkedIn, hingga bertanya langsung kepada teman yang berkarier di bidang tersebut.
Baca Juga: Korsel Uji Coba 4 Hari Kerja dalam Seminggu Demi Work Life Balance, Kenali Cirinya
4. Uji Coba Arah Baru
Jangan hanya berhenti di teori. Coba langkah kecil untuk menguji minatmu, seperti:
- Ikut kursus daring.
- Mencoba proyek freelance atau sampingan.
- Minta dilibatkan dalam proyek tertentu di kantor.
Dengan begitu, kamu bisa merasakan langsung apakah pekerjaan impianmu cocok di dunia nyata, sebelum benar-benar melakukan lompatan besar.
Setelah Career Detox, Apa Selanjutnya?
Career detox tidak menjanjikan perubahan instan, tapi membuka mata terhadap apa yang membuatmu puas secara profesional. Bahkan jika hasilnya adalah menyadari bahwa sesuatu tidak cocok, itu tetaplah penemuan berharga.
Career detox bisa diulang kapan pun kamu merasa perlu. Karier bukan jalur lurus, tapi perjalanan dinamis.
Dengan melakukan career detox, kamu memberi ruang bagi diri sendiri untuk tumbuh, berani mengeksplorasi potensi, dan akhirnya menemukan peran yang benar-benar membuatmu “hidup”.
Karena bekerja bukan hanya soal bertahan, tapi juga soal merasa hidup dan berarti.
Baca Juga: Work Life Balance Bagi Perempuan, Mungkinkah Hanya Sebatas Mitos?
(*)