5 Trik Orang Tua Atasi Rengekan Anak Balita Tanpa Kehilangan Kesabaran

Arintha Widya - Selasa, 20 Mei 2025
Tips mengatasi rengekan balita tanpa kehilangan kesabaran.
Tips mengatasi rengekan balita tanpa kehilangan kesabaran. Freepik

Parapuan.co - Bagi banyak orang tua, suara rengekan anak balita bisa terasa seperti kuku yang menggores papan tulis, menyakitkan telinga dan menguras kesabaran. Sejak bisa berbicara, anak-anak kerap merengek untuk mendapatkan perhatian, camilan, atau bantuan kecil.

Hampir setiap ibu dengan anak balita mengalaminya. Misalnya anak ingin mengancingkan baju sendiri dan merengek karena kesulitan, tetapi tidak ingin dibantu. Ini bisa membuat ibu kehilangan kesabaran.

Dalam posisi ini, ibu merasa kesal, jengkel, bahkan mungkin pernah membalas dengan nada tinggi atau justru akhirnya menyerah hanya agar rengekan itu berhenti.

Namun, sebelum langsung menilai anak sebagai “manja” atau “cari perhatian,” penting untuk memahami alasan di balik perilaku ini. Menurut Dr. Michele Borba, penulis Parents Do Make a Difference, "Rengekan sebenarnya merupakan cara default anak usia dini untuk mengekspresikan rasa lelah, lapar, tidak nyaman, atau ketika mereka enggan melakukan sesuatu. Mereka belum punya cukup kosakata untuk mengungkapkan semuanya secara jelas."

Sayangnya, banyak orang tua justru tanpa sadar memperkuat kebiasaan ini. "Anak akan terus merengek kalau tahu itu akan mendapat respons," kata Dr. Jane Nelsen, penulis Positive Discipline for Preschoolers.

Bahkan respon negatif seperti membentak bisa memperkuat kebiasaan ini. "Anak-anak hanya ingin mendapatkan reaksi. Kalau mereka belum tahu cara mendapatkan respons positif, mereka akan memilih yang negatif," tambahnya.

Meski begitu, rengekan anak balita bukanlah perangkap tanpa jalan keluar. Berikut ini lima strategi cerdas yang dapat membantu orang memutus pola tersebut secara konsisten dan tanpa perlu marah-marah seperti merangkum Parents!

1. Jangan Tunjukkan Bahwa Kamu Terganggu

Mulailah dengan memberi tahu anak bahwa mulai sekarang, kamu tidak akan merespons rengekan. Sampaikan dengan tenang di waktu yang santai, bukan saat mereka sedang merengek. "Setelah itu, setiap kali mereka mulai merengek, jaga ekspresi wajah tetap netral," ujar Michele Borba.

Baca Juga: Normal pada Balita, Pahami Penyebab Anak Mendadak Clingy dan Cara Mengatasinya

Lalu, ingatkan bahwa kamu siap mendengarkan saat mereka menggunakan suara normal. Jika perlu, buat isyarat rahasia bersama anak, misalnya menarik telinga, sebagai tanda bahwa mereka mulai merengek. Cara ini, menurut Jane Nelsen, bisa membantu anak menyadari kebiasaan tersebut tanpa merasa dihakimi.

2. Ajarkan Apa Arti 'Meminta dengan Sopan'

Banyak anak sebenarnya tidak sadar bahwa suara mereka terdengar merengek, atau mereka tidak tahu seperti apa "meminta dengan baik". Kamu bisa merekam suara mereka saat merengek dan saat berbicara normal, lalu dengarkan bersama. Tekankan bahwa ini bukan untuk mempermalukan, tapi sebagai pembelajaran.

Selain itu, bantu mereka mengenali kata-kata yang bisa digunakan untuk mengekspresikan perasaan, seperti lapar, lelah, bosan, atau kesal. "Anak-anak sebenarnya ingin melakukan hal yang benar. Namun, sering kali kita mengira mereka sudah tahu caranya, padahal belum," ungkap Michele Borba.

3. Antisipasi dan Beri Pengingat

Jangan menunggu sampai rengekan muncul. Perhatikan pola atau situasi yang biasanya memicu rengekan. Misalnya, jika anak sering merengek saat belanja, beri pengingat sebelum berangkat, "Ingat ya, di toko tidak boleh merengek."

Lalu, minta anak mengulang aturannya, seperti, "Apa aturan kita kalau ke toko hari ini?" Dengan begitu, mereka lebih siap menghadapi situasi tersebut.

4. Beri Pujian Saat Mereka Menggunakan Suara Normal

"Orang tua sering menunjukkan saat anak bersuara tidak baik, tapi lupa memberi penguatan saat anak bicara dengan sopan," jelas Borba.

Baca Juga: Cara Efektif Membuat Anak Balita 'Patuh' Tanpa Paksaan, Penasaran?

Ucapkan hal sederhana seperti, "Terima kasih sudah memakai suara biasa", atau "Wah, telinga Mama suka banget suara itu". Pujian semacam ini bisa sangat efektif.

5. Bersabarlah, Proses Ini Butuh Waktu

Menurut Michele Borba, banyak orang tua berharap perubahan terjadi dalam semalam. Padahal, "Mengubah kebiasaan itu butuh waktu—seperti halnya kamu mengubah kebiasaan sendiri."

Kunci utamanya adalah konsistensi. Jika kamu sesekali menyerah, anak akan belajar bahwa merengek tetap bisa berhasil, asal cukup gigih.

Lebih dari sekadar membuat suasana rumah tenang, mengurangi rengekan berarti membantu anak belajar cara berkomunikasi yang lebih efektif dan sehat untuk jangka panjang.

Seperti kata Michele Borba, "Ingat, tujuan utama kita adalah membantu anak menjadi versi terbaik dari diri mereka, dan waktu serta kesabaran yang kamu curahkan akan sangat sepadan."

Semoga Kawan Puan bisa menerapkan tips di atas dengan maksimal, ya. Semangat!

Baca Juga: Anak Balita Mendadak Sering Merengek? Begini Cara Mengatasinya!

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya