Parapuan.co - Kehamilan merupakan fase penting yang membutuhkan perhatian ekstra terhadap kesehatan dan keselamatan ibu serta janin. Meski banyak perempuan tetap aktif dan melakukan pekerjaan rumah tangga selama awal kehamilan, ada beberapa aktivitas domestik yang sebaiknya dihindari demi mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Beberapa tugas rumah tangga ternyata bisa memberi tekanan fisik berlebih atau menimbulkan paparan zat berbahaya, yang tentu tak baik bagi perempuan hamil. Berikut pekerjaan rumah tangga yang sebaiknya dihindari oleh perempuan hamil seperti mengutip Pregnancy Firstcry!
1. Mengangkat Beban Berat dan Memindahkan Perabotan
Aktivitas seperti mengangkat keranjang cucian penuh, mengangkat galon air, atau mendorong meja bisa memberikan tekanan berlebihan pada tubuh. Hal ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga gejala persalinan prematur. Karena itu, sebaiknya serahkan tugas-tugas berat ini pada orang lain.
2. Memanjat atau Melakukan Tugas yang Membutuhkan Keseimbangan
Seiring pertambahan berat badan, pusat gravitasi tubuh perempuan hamil berubah, membuatnya lebih rentan kehilangan keseimbangan. Kegiatan seperti membersihkan kipas langit-langit atau mengganti gorden bisa berisiko jatuh. Sebaiknya hindari menggunakan tangga atau bangku dan minta bantuan orang lain untuk pekerjaan semacam ini.
3. Membersihkan Kotak Pasir Kucing
Bagi ibu hamil yang memelihara kucing, sangat disarankan untuk tidak membersihkan kotak pasir. Kotoran kucing bisa mengandung parasit Toxoplasma gondii yang berbahaya bagi kehamilan dan janin. Jika tidak ada orang lain yang bisa membantu, gunakan sarung tangan dan cuci tangan secara menyeluruh setelahnya, namun tetap lakukan dengan sangat hati-hati.
Baca Juga: Begini Cara Mengenali Kram Implantasi sebelum Melakukan Tes Kehamilan
4. Mengusir Hama Rumah
Menggunakan semprotan kimia untuk membasmi kecoa, semut, atau serangga lainnya bisa berbahaya. Kandungan bahan kimia dalam pestisida dapat menghasilkan uap beracun yang berisiko bagi kesehatan ibu dan janin. Lebih aman menggunakan cara alami atau meminta orang lain yang menangani.
5. Mengecat Rumah
Mengecat dinding mungkin tampak ringan, tetapi cat mengandung senyawa kimia yang bisa menguap dan terhirup. Paparan zat ini berpotensi membahayakan perkembangan janin. Sebaiknya tunda aktivitas mengecat hingga setelah melahirkan atau pastikan ruangan memiliki ventilasi sangat baik dan gunakan perlindungan yang memadai bila memang harus dilakukan.
6. Menyedot Debu
Meskipun terlihat sederhana, aktivitas menyedot debu bisa sangat melelahkan, terutama bila harus memindahkan alat ke berbagai ruangan. Selain itu, mengganti filter vacuum juga bisa memicu iritasi saluran pernapasan karena debu, bulu hewan, dan spora jamur yang menumpuk di dalamnya.
7. Membersihkan Jendela
Aktivitas ini juga memiliki risiko jatuh, terutama jika dilakukan dengan berdiri di tempat tinggi atau posisi tubuh yang tidak stabil. Gunakan alat pembersih dengan tangkai panjang jika memang perlu dilakukan, dan hindari penggunaan cairan pembersih kaca berbahan kimia keras. Gunakan kain lembap atau kertas koran basah sebagai alternatif yang lebih aman.
Menjaga kebersihan rumah memang penting, namun selama kehamilan, keselamatan ibu dan bayi harus menjadi prioritas utama. Delegasikan pekerjaan rumah tangga yang berisiko kepada orang lain, dan jangan ragu untuk meminta bantuan.
Kehamilan bukan saatnya memaksakan diri—beristirahat, menjaga tubuh tetap sehat, dan menghindari aktivitas berbahaya adalah bentuk tanggung jawab yang tak kalah penting.
Baca Juga: Peluang Kehamilan setelah Egg Freezing seperti Dilakukan Luna Maya
(*)