Seperti Najwa Shihab, Bagaimana Hadapi Kedukaan Pasca Suami Meninggal?

Saras Bening Sumunar - Senin, 26 Mei 2025
Perempuan menghadapi kedukaan setelah suami meninggal dunia.
Perempuan menghadapi kedukaan setelah suami meninggal dunia. Instagram | @najwashihab

Parapuan.co - Duka mendalam atas kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf masih menyelimuti Najwa Shihab juga keluarga yang ditinggalkan. Diketahui, suami Najwa Shihab ini meninggal dunia akibat pendarahan otak setelah mengalami stroke.

Baim, panggilan akrabnya, meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025). Ia dimakamkan di atas pusara putrinya, Namiyah yang berpulang pada tahun 2011 lalu. 

Sementara pada Jumat (23/3/2025), lewat akun Instagramnya, Najwa Shihab menuliskan puisi untuk mendiang suaminya. "Kamu mendekap tangannya, jaga hatinya. Ibrahim adalah penunjuk arah kami, ketenangan kami, rumah kami," tulis Instagram @najwashihab.

"Sedangkan Namiyah hanya bersama kami selama satu hari, tapi ia menetap di hati kami, selamanya," lanjutnya. Dalam unggahan serupa, Najwa juga berharap sang suami bisa bertemu puterinya di alam sana. "Pertemuan yang tidak bisa diberikan dunia kepada mereka, dan dipenuhi oleh dunia berikutnya dengan lembut, seutuhnya," ungkap Najwa.

Terakhir, Najwa Shihab mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendoakan dan mengirimkan pesan belasungkawa padanya. "Terima kasih atas semua doa, harum bunga, dan pesan-pesan, cinta kalian menyangga kami saat kami tak punya daya untuk berdiri," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Najwa Shihab (@najwashihab)

Berkaca dari kesedihan Najwa Shihab, kehilangan seseorang yang begitu kamu cintai, terutama sosok suami teman suka dan duka, tentu menjadi pengalaman paling menyakitkan.

Dalam satu momen, hidup terasa seperti berubah arah secara drastis. Hari-hari yang dulunya penuh dengan kebersamaan, tawa, dan rencana masa depan, kini berganti menjadi keheningan, rasa kehilangan, dan pertanyaan tentang bagaimana melanjutkan hidup.

Duka bukan hanya sekadar perasaan sedih, tetapi juga pengalaman emosional yang dalam dan kompleks. Ini memengaruhi tidak hanya hatimu, tetapi juga cara berpikir, kesehatan fisik, dan semangat hidup.

 

Baca Juga: Seperti Suami Najwa Shihab, Ini Pentingnya Peran Suami dalam Mendukung Karier Istri

Tidak semua orang siap menghadapi kehilangan, dan tidak ada satu cara yang benar untuk berduka. Kamu mungkin merasakan campuran emosi, mulai dari rasa marah, kesepian, penyesalan, hingga kelelahan mental berkepanjangan.

Sebagian perempuan bahkan bisa mengalami perasaan hampa yang sulit dijelaskan atau merasa bahwa dunia tidak lagi memiliki makna. Meski kedukaan ini terasa begitu pekat dan menyesakkan, bukan berarti tak ada harapan di balik semua rasa sakit tersebut.

Merujuk dari laman Verywell Mind, ada beberapa cara yang bisa dilakukan perempuan dalam menghadapi kedukaan pasca suami meninggal dunia, seperti: 

1. Izinkan Dirimu Berduka

Langkah pertama yang sangat penting adalah mengakui bahwa kamu sedang berduka, dan membiarkan diri merasakan semua emosi tanpa merasa bersalah atau mencoba menekannya.

Duka bukan sesuatu yang bisa disembunyikan atau dipercepat. Kamu mungkin merasa sedih, marah, takut, bingung, bahkan mati rasa. Semua perasaan ini valid dan merupakan bagian dari proses alami.

2. Bangun Sistem Dukungan yang Aman dan Terpercaya

Tidak ada salahnya meminta bantuan, terlebih ketika kamu merasa kesepian atau tidak tahu harus bicara dengan siapa. Cobalah untuk menjangkau keluarga, teman dekat, komunitas rohani, atau bergabung dalam kelompok dukungan bagi perempuan yang mengalami kehilangan pasangan.

Baca Juga: Kini Dipisahkan Maut, Begini Perjalanan Cinta Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf

Bicara dengan orang lain yang bisa memahami rasa kehilangan serupa akan sangat membantu. Terkadang, hanya dengan didengarkan, beban yang kamu rasakan bisa sedikit terangkat.

Kamu tidak harus melalui ini sendirian. Dikelilingi oleh orang-orang yang peduli padamu akan memberikan rasa aman dan mengurangi kecemasan akan masa depan.

3. Rancang Ulang Kehidupan

Kehidupan setelah kehilangan tidak akan sama, tetapi itu bukan berarti tidak bisa dijalani. Kamu bisa mulai dengan menyesuaikan kembali rutinitas harianmu. Buat jadwal sederhana untuk bangun tidur, makan, bekerja, atau menjalankan hobi yang pernah kamu sukai.

Membangun struktur harian akan membantumu merasa lebih terarah dan stabil, terutama saat pikiranmu masih sering terombang-ambing oleh kenangan dan rasa kehilangan. Tidak harus melakukan perubahan besar, cukup langkah-langkah kecil seperti jalan pagi, menulis jurnal harian, atau berkebun di rumah bisa sangat berarti dalam proses penyembuhan.

4. Temukan Makna Baru dalam Kehidupan Setelah Kehilangan

Seiring waktu, kamu akan mulai merasa sedikit demi sedikit bahwa hidup harus terus berjalan. Dalam fase ini, penting untuk mencari makna baru dalam hidup, entah itu dengan mengejar impian pribadi, memperdalam spiritualitas, membangun usaha kecil, atau memberikan waktu untuk kegiatan sosial.

Kehilangan tidak harus menjadi akhir dari segalanya, tetapi bisa menjadi awal untuk menemukan versi baru dari dirimu yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih peka terhadap makna kehidupan. Ingat, kebahagiaan tidak selalu berarti melupakan, tetapi justru mampu menghargai kenangan dengan cara yang baru.

5. Berlatih Sabar

Terakhir, penting bagi kamu untuk bersikap lembut terhadap dirimu sendiri. Jangan terburu-buru untuk sembuh atau menekan dirimu agar kembali normal.

Tidak ada garis waktu pasti kapan duka harus selesai. Kamu berhak merasakan sakit selama yang dibutuhkan, dan tidak perlu merasa bersalah karena masih menangis atau merindukan sosok suami di hari-hari tertentu.

Baca Juga: Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia karena Stroke, Kenali 2 Pemicu Utamanya

(*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini