Dr. Anjaili Ferguson, seorang psikolog dari Virginia Leadership Education in Neurodevelopmental Disabilities Program, menyatakan bahwa elephant parenting yang dilakukan dengan tepat akan menumbuhkan anak-anak yang tidak hanya stabil secara emosional, tetapi juga memiliki rasa percaya diri dan kemandirian yang kuat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa mengasuh dengan kelembutan bukan berarti memanjakan atau melindungi anak dari semua tantangan. Keseimbangan antara kasih sayang dan batasan tetap harus dijaga.
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Elephant Parenting
Meskipun penuh potensi positif, elephant parenting bisa keliru bila tidak dilakukan dengan sadar. Berikut beberapa jebakan umum yang harus dihindari:
1. Mengasuh Berdasarkan Luka Masa Lalu
Jika motivasi utama mengadopsi gaya ini adalah untuk mengkompensasi pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan, maka hasilnya bisa tidak sehat. Refleksi diri sangat penting. Tanyakan pada diri sendiri: "Apakah saya mengasuh untuk memenuhi kebutuhan anak, atau menyembuhkan luka batin saya sendiri?"
2. Terlalu Protektif
Gajah memang protektif, tetapi bukan berarti membungkus anak dalam "gelembung" yang mencegah mereka belajar menghadapi risiko. Anak perlu pengalaman bermain bebas, bahkan gagal, untuk tumbuh menjadi individu yang tangguh dan mandiri.
3. Membatasi Kemandirian