Hindari 13 Kebiasaan Dapur Ini agar Masakanmu Lebih Aman dan Sehat

Tim Parapuan - Kamis, 15 Mei 2025
Tiga generasi perempuan sedang memasak bersama
Tiga generasi perempuan sedang memasak bersama Freepik

5. Menyimpan Tomat di Kulkas

Tomat yang disimpan di kulkas akan mengalami perubahan tekstur menjadi lembek, rasanya pun menjadi hambar. Ini karena suhu dingin merusak enzim yang bertanggung jawab atas rasa manis dan segar tomat. Di negara tropis, hal ini sering tidak disadari karena dianggap tomat lebih awet di kulkas.

Solusi: Simpan tomat di suhu ruang dalam wadah terbuka dan hindari sinar matahari langsung. Jika tomat sudah terlalu matang, baru simpan di kulkas untuk memperpanjang kesegarannya satu-dua hari.

6. Menyimpan Makanan di Wadah Bekas Margarin atau Es Krim

Wadah daur ulang seperti bekas margarin, es krim, atau yogurt sering digunakan untuk menyimpan makanan karena praktis dan ekonomis. Namun, wadah tersebut belum tentu tahan panas atau dibuat dari plastik food-grade. Pemakaian berulang bisa menyebabkan zat kimia larut ke dalam makanan.

Solusi: Gunakan wadah dengan label food safe, tahan panas, dan bebas BPA. Wadah kaca atau plastik khusus makanan lebih aman dan tahan lama. Investasi pada peralatan penyimpanan berkualitas akan melindungi kesehatan keluarga.

7. Mengembalikan Kulit Telur ke Dalam Karton

Kebiasaan meletakkan kembali kulit telur ke dalam karton sering kali dianggap praktis, tapi berisiko tinggi menyebarkan bakteri Salmonella. Karton telur bersifat berpori dan bisa menyerap cairan dari kulit telur yang pecah, menyebabkan kontaminasi ke telur lainnya.

Baca Juga: Cuman Pakai Rice Cooker, Ini Cara Memasak Nasi agar Rendah Kalori

Solusi: Buang kulit telur langsung ke tempat sampah atau kompos. Setelah memecahkan telur, segera cuci tangan dan bersihkan permukaan yang terkena cipratan. Jangan menyentuh telur lain sebelum membersihkan tangan.

8. Menggunakan Satu Lap untuk Segalanya

Satu lap digunakan untuk mengelap meja, tangan, bahkan peralatan masak, hal ini menjadi kebiasaan yang sangat umum tapi berbahaya. Kelembapan dan kotoran yang menempel pada lap bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Solusi: Bedakan fungsi setiap lap di dapur, misalnya untuk tangan, meja, dan alat masak. Cuci lap secara rutin dengan air panas dan sabun. Gunakan tisu dapur sekali pakai untuk membersihkan bahan mentah seperti darah ayam atau telur mentah.

9. Menggunakan Kembali Minyak Goreng Berulang Kali

Minyak yang dipakai berkali-kali mengalami oksidasi dan pembentukan senyawa aldehida yang bersifat toksik. Penggunaan minyak bekas yang sudah kehitaman atau berbau tengik bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Solusi: Gunakan minyak maksimal dua sampai tiga kali, tergantung jenis dan suhu memasak. Setelah digunakan, saring dan simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk. Jangan gunakan kembali minyak bekas untuk menggoreng makanan yang membutuhkan suhu tinggi.

Sumber: All Recipes
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri