Mengapa Pengawasan Orang Tua Begitu Penting?
Karena anak-anak belum sepenuhnya memahami bahaya di dunia maya. Mereka masih belajar membedakan mana informasi yang aman dan mana yang berbahaya. Di saat inilah orang tua bisa hadir untuk membimbing dan menjelaskan secara perlahan.
Anak juga perlu tahu bagaimana menjaga privasi mereka sendiri. Mereka harus paham bahwa tidak semua informasi bisa dibagikan ke publik, termasuk nama lengkap, alamat rumah, dan nomor telepon. Orang tua dapat mengajarkan batasan ini melalui percakapan rutin dan memberi contoh dalam berinternet.
Lebih dari itu, anak perlu tahu kapan saatnya melapor. Mereka mungkin merasa takut atau bingung saat mengalami hal mencurigakan di internet. Jika orang tua terbiasa berdialog dan menciptakan ruang aman, anak akan lebih mudah terbuka dan meminta bantuan saat dibutuhkan.
Perlindungan dunia maya juga bisa dimulai dari kebiasaan sederhana di rumah. Misalnya, menetapkan waktu khusus untuk menggunakan internet, menempatkan perangkat di ruang bersama, dan memilih aplikasi yang sesuai usia. Keterlibatan orang tua dalam aktivitas digital anak dapat menciptakan lingkungan daring yang lebih sehat.
Namun yang tak kalah penting, orang tua harus menjadi role model dalam penggunaan internet. Anak belajar dari perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jika orang tua bijak berinternet, anak akan meniru pola yang sama.
Contoh sederhana adalah kebiasaan memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Saat anak melihat orang tua tidak mudah percaya hoaks, mereka akan belajar berpikir kritis. Ini adalah bekal penting untuk menghadapi arus informasi di internet.
Selain itu, menghormati privasi orang lain juga penting diajarkan melalui contoh. Jangan asal memotret atau menyebarkan informasi orang lain tanpa izin. Ketika anak memahami pentingnya etika digital, mereka akan lebih bijak dalam berinteraksi.
Terakhir, orang tua juga bisa melibatkan diri dalam dunia digital anak secara positif. Cobalah berdiskusi tentang aplikasi atau game yang mereka sukai. Tunjukkan ketertarikan tanpa menghakimi, agar anak merasa dihargai dan tidak sembunyi-sembunyi.
Dengan keterlibatan aktif orang tua, regulasi seperti PP 17/2025 bisa menjadi lebih efektif. Kolaborasi antara kebijakan dan pengasuhan akan menciptakan ruang digital yang aman dan sehat bagi anak. Jangan hanya mengandalkan sistem, tapi hadirlah sebagai pendamping yang peduli dan tanggap.
Baca Juga: Mengenal Fitur Akun Remaja Instagram, Menjaga Remaja di Dunia Digital
(*)