Proses memilih pakaian sendiri memungkinkan anak perempuan untuk bereksperimen dan belajar tentang estetika serta rasa personal mereka terhadap mode dan warna. Di sisi lain, ketika anak masih di bawah umur, kendali orang tua menjadi faktor utama.
Misalnya, menentukan makanan hingga rutinitas harian anak. Dari kebiasaan tersebut, membiasakan anak memilih pakaiannya sendiri bukanlah hal yang salah.
Pilihan pakaian menjadi salah satu area kecil di mana mereka bisa merasakan adanya kontrol atas tubuh dan keputusan mereka sendiri. Sebagai orang tua, kamu perlu memberikan ruang bagi anak untuk mengambil keputusan seperti ini membantu mereka belajar membuat pilihan dan menghadapi konsekuensi.
Misalnya merasa kedinginan karena memilih baju yang terlalu tipis. Dengan begitu secara bertahap anak akan menjadi individu yang mandiri.
Bagaimana peran orang tua dalam mendampingi anak?
Memahami alasan di balik perilaku ini dapat membantumu mendampingi anak dengan lebih empatik. Berikan ruang bagi anak untuk bereksperimen dengan pakaiannya sendiri, tetapi tetap arahkan secara lembut ketika ada pilihan yang tidak sesuai dengan situasi.
Seperti mengenakan baju lengan panjang saat musim hujan, atau mengenakan pakaian formal saat menghadari acara pernikahan. Libatkan anak dalam diskusi ringan tentang fungsi pakaian, seperti mengapa kita perlu memakai jaket saat dingin tanpa mengabaikan keinginan mereka untuk tetap memilih.
Meskipun anak sudah bisa memutuskan seleranya, sebagai orang tua kamu perlu menetapkan beberapa aturan dasar seperti kenyamanan dan kesopanan tetapi tetap fleksibel dalam hal warna, motif, atau gaya yang anak sukai.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Ibu Pertimbangkan Sebelum Mendaftarkan Kursus Anak
(*)