Metode Slow Productivity, Cara Tetap Produktif untuk Mencegah Burnout

Arintha Widya - Rabu, 7 Mei 2025
Slow productivity untuk mencegah burnout.
Slow productivity untuk mencegah burnout. Perawit Boonchu

Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan merasa sudah mencoba berbagai trik produktivitas, menjaga rutinitas self-care dengan konsisten, tapi tetap saja merasa lelah dan kewalahan? Di tengah budaya kerja yang mengagungkan pencapaian dan kecepatan, tak heran banyak orang—mungkin termasuk kamu—berisiko mengalami burnout berkepanjangan.

Namun, ada pendekatan baru yang bisa kamu coba untuk mencegah burnout sembari tetap produktif dalam bekerja, yaitu metode slow productivity atau produktivitas perlahan. Bukan berarti bekerja lambat tanpa arah, tapi bekerja dengan ritme alami yang lebih berkelanjutan dan sehat.

Apa itu slow productivity dan bagaimana menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari? Simak uraiannya di bawah ini berdasarkan buku Cal Newport berjudul "Slow Productivity: The Lost Art of Accomplishment Without Burnout" sebagaimana melansir The Every Girl!

Apa Itu Slow Productivity?

Selama ini, kita terbiasa memahami produktivitas sebagai kemampuan menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu lebih singkat. Kita berupaya menghabiskan to-do list harian secepat mungkin agar bisa mengerjakan lebih banyak hal lagi.

Namun, dalam bukunya, Cal Newport mengkritisi konsep ini—khususnya untuk pekerja pengetahuan. Ia menawarkan filosofi slow productivity: sebuah pendekatan untuk mengatur beban kerja secara lebih berkelanjutan, dengan tiga prinsip utama, yaitu:

1. Kerjakan Lebih Sedikit Hal

Prinsip pertama mengajak kita menyederhanakan daftar tugas. Artinya, kurangi beban kerja hingga terasa cukup ringan untuk diselesaikan dengan sisa waktu luang, tanpa rasa tertekan. Mungkin terasa aneh—bukankah mengerjakan banyak hal adalah tanda produktif? Namun justru dengan membatasi jumlah target, kita bisa bekerja lebih fokus, tanpa harus merasa terburu-buru.

Cara praktisnya bisa dengan:

  • Membuat rutinitas mingguan, misalnya menetapkan Jumat sore khusus untuk tugas-tugas administratif.
  • Menghindari "task engine", yaitu pekerjaan kecil yang terus memunculkan tugas baru.
  • Memanfaatkan alat bantu seperti aplikasi penjadwalan otomatis atau layanan rekaman video singkat (daripada menulis email panjang).

Baca Juga: Mengantuk Saat Kerja Kurangi Produktivitas, Ini Penyebab dan Solusinya

Sumber: The Every Girl
Penulis:
Editor: Arintha Widya