Parapuan.co - Luna Maya belakangan menjadi perbincangan hangat netizen. Selain pernikahannya dengan Maxime Bouttier, Luna Maya kembali viral karena rupanya sempat menjalani egg freezing atau pembekuan sel telur.
Sejak 2021 lalu, pemain film Sumala ini memutuskan untuk egg freezing yang sudah ia pikirkan secara matang sebelum melakukannya. Banyak menjadi pertanyaan, apa itu egg freezing dan bagaimana prosedurnya?
Seiring bertambahnya usia, produksi sel telur pada perempuan secara alami akan mengalami penurunan, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Padahal untuk terbentuk janin yang sehat, dibutuhkan sel telur dan sperma dengan kualitas baik pula.
Ketika memasuki usia 35 sampai 37 tahun, jumlah sel telur akan terus menurun di setiap siklus menstruasi, begitu juga dengan kualitasnya. Oleh karena itu, di usia tersebut, perempuan disebut memiliki peluang kehamilan lebih kecil dibanding usia sebelumnya.
"Suplai sel telur mulai menurun lebih cepat pada usia 37 tahun," kata Pardis Hosseinzadeh, seorang ahli endokrinologi reproduksi dan spesialis infertilitas. Ia juga menambahkan bahwa ketika perempuan mencapai usia 43 tahun, 90 persen sel telur mulai tidak normal dan menjadi sulit hamil.
Berangkat dari situ, teknologi egg freezing bisa menjadi solusi untuk menjaga sel telur tetap berada dalam kondisi terbaik hingga siap digunakan. Merujuk dari laman John Hopkins Medicine, berikut penjelasan lengkap terkait egg freezing.
Pembekuan Sel Telur atau Egg Freezing
Egg freezing atau cryopreservation adalah proses pembekuan sel telur untuk digunakan di kemudian hari. Teknologi ini sangat berguna, terutama bagi perempuan yang ingin mempertahankan kualitas sel telurnya meski belum ada rencana untuk hamil dalam waktu dekat.
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sel telur dari folikel ovarium untuk disimpan dan digunakan di kemudian hari dalam program kehamilan berbantu dengan pasangannya. Teknologi medis ini dapat mempertahankan kualitas sel telur, sesuai dengan usia saat diambil, hingga nanti ketika akan digunakan pada program kehamilan.
Baca Juga: Peluang Kehamilan setelah Egg Freezing seperti Dilakukan Luna Maya
Melalui teknologi ini, peluang kehamilan di masa depan tetap terjaga. Sel telur yang sudah diambil akan dibekukan, selanjutnya bisa disimpan untuk digunakan di kemudian hari.
Umur simpan sel telur yang sudah dibekukan biasanya maksimal 10 tahun. Dalam periode tersebut, wanita yang menyimpan sel telur dapat menggunakannya untuk memiliki anak melalui prosedur fertilisasi in vitro (IVF).
Mulanya, egg freezing dikembangkan untuk membantu perempuan yang mengalami kanker dan harus menjalani kemoterapi. Pasalnya, kemoterapi dapat merusak cadangan sel telur dan menurunkan peluang hamil di masa depan.
Seiring perkembangan zaman, kini banyak perempuan sehat yang memanfaatkan teknologi egg freezing dengan berbagai alasan, misalnya:
- Belum menikah tetapi ingin menjaga kesuburan sebelum kualitas sel telur menurun.
- Sudah menikah tetapi ingin menunda kehamilan.
- Menderita endometriosis berat dan belum menikah atau belum siap hamil.
Bagaimana Prosedur Egg Freezing?
Menurut Pardis Hosseinzadeh, proses egg freezing hampir sama dengan IVF.
Ia menjelaskan bahwa "Prosesnya sama persis dengan fertilisasi in vitro. Satu-satunya perbedaan adalah setelah pengambilan sel telur, kami menyimpan sel telur alih-alih membuahinya."
Proses egg freezing dimulai dengan stimulasi ovarium untuk memproduksi sel telur dalam jumlah banyak. Sel telur kemudian diambil melalui prosedur medis dan segera dibekukan menggunakan teknik khusus.
Sel telur yang dibekukan dapat disimpan selama bertahun-tahun dan hanya dapat digunakan oleh pemiliknya bersama pasangan sah, sesuai peraturan di Indonesia dalam UU pasal 127 No. 36 Tahun 2009.
Egg freezing memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menjaga cadangan sel telur mereka tetap berkualitas, meskipun belum ada rencana untuk hamil dalam waktu dekat.
Teknologi ini dapat meningkatkan peluang kehamilan di kemudian hari, terutama jika dilakukan sebelum usia 35 tahun. Apabila kamu mempertimbangkan untuk melakukan pembekuan sel telur, pastikan berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Bisa juga ke dokter spesialis IVF dan fertilitas guna mendapatkan informasi yang tepat dan menjalani prosedur sesuai dengan kondisi kesehatan.
Baca Juga: Luna Maya Menikah, Mengapa Perempuan Kerap Hadapi Stigma Usia Ketika Memilih Pasangan?
(*)