Baca Juga: Penyebab Fenomena Resign setelah Lebaran Menurut Talent Acquisition
Selain itu, ada ketakutan untuk kembali masuk ke pasar kerja, terutama jika sudah lama tidak melamar pekerjaan, tambahnya. Alasan keliru lainnya yang membuat seseorang bertahan padahal perusahaan sedang goyah adalah rasa malas.
"Mudah sekali menunda pencarian kerja, apalagi kalau CV belum diperbarui atau Anda tidak aktif menjaga jaringan profesional," jelas Jennifer McClure, presiden Unbridled Talent LLC, firma konsultasi kepemimpinan.
Karena itu, meskipun kamu ingin bertahan, tetap penting untuk bertanya pada diri sendiri: "Mengapa saya bertahan?" Pastikan alasannya rasional, bukan semata-mata karena takut atau malas bergerak.
5. Bagaimana kondisi mental saya?
Jika kamu belum punya tawaran kerja baru, bukti paling kuat bahwa kamu harus segera keluar adalah jika pekerjaan saat ini sudah berdampak negatif terhadap kesehatan mentalmu. Tentu saja, ada perbedaan antara sekadar mengalami minggu yang buruk dengan benar-benar menderita karena atasan yang toksik, susah tidur, atau masalah kronis lainnya.
Jadi, kalau kamu sudah tidak tahan memikirkan harus bertahan di perusahaan selama seminggu lagi, jangan putus asa. Mulailah mencari pekerjaan baru dan bersiaplah untuk meninggalkan perusahaan demi posisi yang lebih memuaskan.
Menghadapi ancaman PHK memang penuh ketidakpastian. Namun, dengan mengevaluasi peluang kerja, kondisi keuangan, manfaat bertahan, alasan pribadi, dan kesehatan mental, kamu bisa membuat keputusan yang lebih rasional.
Seperti kata Mark Moyer, "Kamu harus menyeimbangkan antara tetap loyal kepada perusahaan yang telah mempekerjakanmu dan melindungi diri sendiri."
Jangan ragu untuk mengambil langkah terbaik demi karier dan kesejahteraanmu.
Baca Juga: Fenomena Layoff Disebut Meningkat, Lakukan Hal Ini Jika Terdampak PHK
(*)