3 Jenis Kekerasan yang Rentan Dialami Perempuan di Tempat Kerja

Saras Bening Sumunar - Rabu, 30 April 2025
Kekerasan pada perempuan di tempat kerja.
Kekerasan pada perempuan di tempat kerja. baona

Parapuan.co Di tengah upaya global untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman, realitas menunjukkan bahwa perempuan masih menghadapi berbagai bentuk kekerasan di tempat kerja. Kekerasan ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga mencerminkan ketimpangan struktural yang mendalam di masyarakat.

Menurut Komnas Perempuan, kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja seringkali bersifat berlapis, mencakup pelecehan seksual, diskriminasi, hingga pelanggaran hak ketenagakerjaan. Berdasarkan Catatan Tahunan Kekerasan terhadap Perempuan (CATAHU), tahun 2024 mencatat 2.702 kasus kekerasan terhadap perempuan pekerja.

Sementara menurut laman Canadian Centre for Occupational Health and Safety (CCOHS), kekerasan di tempat kerja terhadap perempuan dapat muncul dalam bentuk-bentuk yang sering kali tidak disadari. Misalnya seperti pelecehan verbal yang merendahkan, intimidasi berkepanjangan yang menyebabkan stres berat, hingga ketidaksetaraan perlakuan berdasarkan gender yang menimbulkan tekanan emosional dan sosial yang besar bagi pekerja perempuan.

Untuk itu, penting bagi Kawan Puan memahami secara mendalam berbagai jenis kekerasan yang rentan dialami perempuan di tempat kerja agar bisa mengenalinya, mencegahnya, dan mengambil tindakan bila mengalami atau menyaksikan sendiri kejadian tersebut.

1. Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual adalah salah satu bentuk kekerasan yang paling sering dialami perempuan di tempat kerja. Bentuknya bisa sangat beragam, mulai dari komentar seksual yang tidak diinginkan, ajakan berulang untuk menjalin hubungan pribadi, kontak fisik tanpa persetujuan, hingga pemaksaan hubungan seksual dengan ancaman jabatan atau pemecatan.

Kekerasan seksual sering terjadi dalam konteks ketimpangan kekuasaan antara atasan dan bawahan, di mana perempuan yang menjadi korban merasa takut untuk melaporkan kejadian karena khawatir kehilangan pekerjaan atau mengalami pembalasan. Kekerasan ini juga kerap kali dibungkam oleh budaya organisasi yang tidak memiliki mekanisme pelaporan yang aman dan berpihak pada korban.

2. Pelecehan Verbal dan Psikologis

Pelecehan verbal seperti komentar merendahkan, lelucon seksis, atau hinaan berdasarkan gender sering dianggap hal kecil atau tidak serius. Padahal secara perlahan tapi pasti, bisa menurunkan harga diri dan kepercayaan diri perempuan di tempat kerja. Bentuk pelecehan ini bisa muncul dalam rapat, percakapan santai, hingga komunikasi melalui email atau chat kantor.

Baca Juga: Hari Buruh, Ini Tips Temukan Side Hustle yang Pas Buat Perempuan Pekerja

Sumber: Komnas Perempuan,ccohs.ca
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri