Efek Alkohol pada Kesehatan Kulit: Dari Dehidrasi hingga Penyakit Serius

Arintha Widya - Rabu, 5 Maret 2025
Efek konsumsi alkohol pada kesehatan kulit.
Efek konsumsi alkohol pada kesehatan kulit. Andre2013

Parapuan.co - Konsumsi alkohol tidak hanya buruk bagi kesehatan tubuh, tetapi juga berisiko untuk kulit. Beberapa efeknya bersifat sementara, seperti kulit kering dan kemerahan, tetapi penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit hati dan peningkatan risiko kanker kulit.

Bagi Kawan Puan yang mengonsumsi alkohol di kesempatan tertentu, ada baiknya kamu menguranginya secara bertahap. Karena jika mengonsumsi alkohol secara berlebihan, ada berbagai dampak jangka pendek maupun jangka panjang.

Apa saja efek alkohol pada kesehatan kulit? Simak informasinya sebagaimana merangkum Medical News Today!

Efek Jangka Pendek Alkohol pada Kulit

1. Dehidrasi: Alkohol bersifat diuretik, yang berarti meningkatkan produksi dan pengeluaran urine. Akibatnya, tubuh kehilangan lebih banyak cairan dan garam dari biasanya, menyebabkan dehidrasi.

Efek dehidrasi pada kulit meliputi:

  • Kulit kering
  • Mata tampak cekung
  • Elastisitas kulit berkurang
  • Bibir kering

Minum air putih di antara konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko dehidrasi ini.

2. Kemerahan pada Wajah (Flushing): Alkohol dapat merangsang pelepasan histamin yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah di bawah kulit. Ini menyebabkan kulit tampak kemerahan atau meradang, yang lebih umum terjadi pada individu keturunan Asia karena defisiensi enzim yang memproses alkohol.

3. Gangguan Tidur dan Dampaknya pada Kulit: Meskipun alkohol dapat membantu seseorang tertidur lebih cepat, kualitas tidurnya cenderung buruk karena gangguan selama malam hari.

Baca Juga: Mengapa Alkohol dan Depresi Saling Berhubungan? Ini Penjelasannya

Satu hingga dua malam kurang tidur dapat menyebabkan:

  • Lingkaran hitam di bawah mata
  • Kulit tampak lebih pucat dan kusam
  • Munculnya lebih banyak garis halus dan kerutan

Efek Jangka Panjang Alkohol pada Kulit

Konsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek yang lebih serius, termasuk peningkatan risiko infeksi kulit dan perubahan akibat penyakit hati.

1. Peningkatan Risiko Infeksi Kulit: Konsumsi alkohol yang berlebihan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh menyerap nutrisi penting.

Hal ini meningkatkan risiko infeksi kulit, baik bakteri maupun jamur. Selain itu, individu yang sering minum alkohol juga lebih rentan terhadap cedera yang bisa menyebabkan infeksi.

2. Peningkatan Risiko Kanker Kulit: Alkohol melemahkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi pertahanan alami tubuh terhadap penyakit. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa alkohol dapat memperburuk efek sinar ultraviolet (UV) pada kulit, meningkatkan risiko kerusakan dan kanker kulit.

3. Perubahan Kulit Akibat Penyakit Hati: Penggunaan alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah hati seperti hepatitis dan sirosis.

Kondisi ini dapat menimbulkan perubahan pada kulit, termasuk:

  • Jaundice (kulit menguning) akibat gangguan fungsi hati
  • Kulit di sekitar mata menjadi lebih gelap
  • Telangiektasia (pembuluh darah yang terlihat di wajah, leher, dan dada)
  • Kulit gatal akibat penumpukan racun dalam tubuh

Pengaruh Alkohol terhadap Kondisi Kulit Tertentu

Baca Juga: Ini Kebiasaan Minum yang Memicu Gangguan Penggunaan Alkohol, Apa Saja?

Konsumsi alkohol yang rutin juga dapat memperburuk berbagai kondisi kulit, seperti:

1. Rosacea: Rosacea adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan kemerahan dan iritasi pada wajah. Alkohol dapat memperburuk gejala rosacea karena efeknya dalam melebarkan pembuluh darah.

2. Psoriasis: Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan bercak kulit tebal dan bersisik. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko psoriasis dan membuatnya lebih sulit diobati karena melemahkan sistem kekebalan tubuh.

3. Dermatitis Seboroik: Kondisi ini menyebabkan bercak berminyak dan berkerak di kulit kepala dan wajah. Dermatitis seboroik lebih sering terjadi pada individu yang sering mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar.

4. Porphyria Cutanea Tarda (PCT): PCT adalah kondisi kulit yang menyebabkan lesi lepuh setelah terpapar sinar matahari. Konsumsi alkohol merupakan salah satu penyebab utama penyakit ini.

5. Eksim Diskoid (Nummular Dermatitis): Penyakit ini lebih sering terjadi pada individu yang menyalahgunakan alkohol, terutama jika mereka juga mengalami gangguan fungsi hati.

Alkohol dapat memberikan berbagai dampak negatif pada kulit, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Efek sementara seperti dehidrasi dan kemerahan dapat muncul setelah satu malam minum alkohol, sementara dampak jangka panjang termasuk peningkatan risiko infeksi, kanker kulit, serta perubahan kulit akibat penyakit hati.

Selain itu, alkohol dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti rosacea dan psoriasis. Untuk menjaga kesehatan kulit, disarankan untuk membatasi konsumsi alkohol sesuai dengan pedoman kesehatan, yaitu tidak lebih dari 1 minuman per hari untuk perempuan dan 2 minuman per hari untuk laki-laki.

Jika mengalami masalah kulit yang berkaitan dengan alkohol, berkonsultasi dengan dokter atau dermatologis bisa menjadi langkah yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga: 2 Kandungan pada Pelembap yang Wajib Dihindari, Bisa Bikin Keriput

(*)