Perempuan Ragu pada Pasangan Jelang Pernikahan, Mengapa Perasaan Ini Muncul?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 19 Februari 2025
Mengapa perempuan merasa ragu menjelang menikah.
Mengapa perempuan merasa ragu menjelang menikah. PonyWang

Parapuan.co - Pernikahan menjadi momen yang paling dinantikan setiap pasangan, apalagi jika sudah berpacaran dalam waktu lama.

Sayangnya menjelang hari H pernikahan, tak sedikit perempuan yang dihantui oleh perasaan ragu.

Lantas, apakah perasaan ragu menjelang pernikahan adalah hal yang wajar?

Menurut laman Psychology Todayperasaan ragu sebelum menikah adalah hal yang wajar.

Hal ini karena perempuan mungkin mengalami berbagai gelombang emosi yang beragam seperti kebahagiaan, kegembiraan, ketakutan, hingga keraguan.

Bukan hal yang aneh jika tiba-tiba kamu mulai mempertanyakan keputusan untuk menikah, bahkan saat hubunganmu selama ini berjalan baik.

Lantas, apa yang sebenarnya menyebabkan perempuan ragu pada pasangannya menjelang pernikahan?

1. Takut Kehilangan Kebebasan Pribadi

Banyak perempuan merasa bahwa pernikahan akan mengubah hidup mereka secara drastis.

Baca Juga: Perempuan Tak Perlu Takut Menikah di Usia 30 Tahun, Ini Keuntungannya

Komitmen seumur hidup dengan satu orang sering kali dianggap sebagai pengorbanan terhadap kebebasan pribadi.

Ketakutan ini bisa muncul terutama bagi perempuan yang terbiasa mandiri dan memiliki ruang personal luas dalam hidupnya.

Kawan Puan mungkin mulai bertanya-tanya, 'Apakah aku siap untuk berbagi segalanya dengan pasangan?' atau 'Apakah aku masih bisa memiliki waktu untuk diri sendiri setelah menikah?'.

Jika ketakutan ini muncul, penting untuk mendiskusikannya dengan pasangan dan memastikan bahwa pernikahan tetap memberikan ruang bagi masing-masing individu untuk tumbuh.

2. Pengaruh Trauma atau Pengalaman Masa Lalu

Masa lalu bisa menjadi faktor besar dalam munculnya keraguan.

Jika seseorang pernah mengalami pengalaman buruk dalam hubungan sebelumnya seperti perselingkuhan, pengkhianatan, atau perceraian orang tua, maka ketakutan akan kegagalan pernikahan bisa muncul dengan sendirinya.

Trauma emosional yang belum sembuh bisa menyebabkan seseorang lebih waspada dan sulit untuk sepenuhnya percaya pada pasangan.

Baca Juga: Menjaga Keharmonisan dengan Pasangan Meski Sudah Lama Menikah, Ikuti Tipsnya

Mereka mungkin tanpa sadar mencari tanda-tanda masalah atau melebih-lebihkan ketidaksempurnaan pasangan.

Jika kamu merasa pengalaman masa lalu masih membayangi keputusanmu, penting untuk berkonsultasi dengan terapis atau mencari cara untuk menyembuhkan luka tersebut sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

3. Intuisi yang Memberikan Peringatan

Terkadang, perasaan ragu yang muncul adalah bentuk intuisi. Mereka mencoba memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Banyak perempuan yang kemudian menyadari bahwa mereka telah mengabaikan tanda-tanda kecil dari masalah dalam hubungan, hanya karena terlalu bersemangat dengan pernikahan.

Intuisi adalah alat yang kuat dalam mengambil keputusan besar.

Jika kamu merasa ada sesuatu yang mengganggu perasaanmu secara konsisten, jangan abaikan.

Cobalah untuk mengevaluasi hubunganmu secara objektif dan tanyakan pada diri sendiri apakah ada alasan mendasar di balik keraguan tersebut.

Rasa ragu sebelum menikah adalah hal yang sangat umum, tetapi penting untuk membedakan antara kecemasan normal dan tanda bahaya nyata.

Jangan terburu-buru mengabaikan perasaanmu hanya karena takut dianggap tidak serius dalam hubungan.

Baca Juga: Seperti Aurelie Moeremans, Ini yang Perlu Disiapkan Jika Ingin Menikah di Luar Negeri

(*)

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini