SukkhaCitta yang berfokus pada lingkungan tentunya memiliki inisiatif untuk menjaga bumi dari kerusakan.
Ada program MAMA TANAH yang sudah dijalankan selama 4 tahun oleh Yayasan Rumah SukkhaCitta.
MAMA TANAH ini merupakan pemberdayaan perempuan di pelosok Indonesia dengan menggabungkan teknik pertanian tradisional dengan teknologi modern untuk memulihkan kesehatan tanah.
Tak hanya menangani perubahan iklim, MAMA TANAH juga memberikan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi para perempuan Indonesia Timur agar dapat terus merawat tradisi adat nenek moyang.
Salah satu tanaman yang ditanam ialah kapas dengan metode Tumpang Sari, yakni dengan menanam tanaman lain agar kapas tumbuh subur.
Saat menggunakan metode ini, pestisida kimia atau pupuk sintetik yang berbahaya bagi lingkungan tentunya tak digunakan.
"Semua karya SukkhaCitta dibuat dengan 100% tanaman: mulai dari kapas Tumpang Sari yang ditanam secara organik dan regeneratif, sampai pewarna alam yang mewarnai semua kain kami.
Hal ini kami terapkan agar semua yang kami ciptakan bisa meregenerasi tanah dari merubah bagaimana dia ditanam, dapat diperbaiki melalui re-dye services, and designed to be able to biodegrade back to the Earth leaving zero waste,” tutur Denica Riadini-Flesch, Founder SukkhaCitta.
Baca Juga: Stylish Tanpa Ribet, Ini Tips Gaya Santai untuk CFD-an Akhir Pekan