SukkhaCitta Gelar Eksibisi, Isu Lingkungan dan Pemberdayaan Perempuan Jadi Fokus Utama

Parapuan.co - Brand fashion SukkhaCitta kembali hadir dengan eksibis atau pameran yang bertajuk REGENERASI.

Eksibisi tersebut sejalan dengan visi SukkhaCitta yang berfokus pada isu lingkungan dan pemberdayaan perempuan.

Berakar pada kearifan lokal untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan, SukkhaCitta bertumpu pada siklus regeneratif alam, termasuk soal kesehatan tanah hingga pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya.

Diselenggarakan selama satu tahun hingga akhir tahun 2025, eksibisi ini diselenggarakan di berbagai kota.

Mulai 20 November 2024 hingga 18 Mei 2025, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi SukkhaCitta di Plaza Indonesia.

Rangkaian perjalanan REGENERASI juga dapat dinikmati oleh pengunjung di Ashta District 8 dan Design Orchard Singapura.

Pada eksibisi tersebut, pengunjung akan diajak melihat sudut pandang baru tentang pakaian dan masa depan berkelanjutan.

Tak hanya kota yang disebutkan di atas, SukkhaCitta juga akan berkunjung ke Bali dan kota lain untuk mengajak masyarakat terlibat dalam gerakan transformatif ini.

Program MAMA TANAH

SukkhaCitta yang berfokus pada lingkungan tentunya memiliki inisiatif untuk menjaga bumi dari kerusakan.

Ada program MAMA TANAH yang sudah dijalankan selama 4 tahun oleh Yayasan Rumah SukkhaCitta.

MAMA TANAH ini merupakan pemberdayaan perempuan di pelosok Indonesia dengan menggabungkan teknik pertanian tradisional dengan teknologi modern untuk memulihkan kesehatan tanah.

Tak hanya menangani perubahan iklim, MAMA TANAH juga memberikan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi para perempuan Indonesia Timur agar dapat terus merawat tradisi adat nenek moyang.

Salah satu tanaman yang ditanam ialah kapas dengan metode Tumpang Sari, yakni dengan menanam tanaman lain agar kapas tumbuh subur.

Saat menggunakan metode ini, pestisida kimia atau pupuk sintetik yang berbahaya bagi lingkungan tentunya tak digunakan.

"Semua karya SukkhaCitta dibuat dengan 100% tanaman: mulai dari kapas Tumpang Sari yang ditanam secara organik dan regeneratif, sampai pewarna alam yang mewarnai semua kain kami.

Hal ini kami terapkan agar semua yang kami ciptakan bisa meregenerasi tanah dari merubah bagaimana dia ditanam, dapat diperbaiki melalui re-dye services, and designed to be able to biodegrade back to the Earth leaving zero waste,” tutur Denica Riadini-Flesch, Founder SukkhaCitta.