Misi The Explorer's Grand Slam Putri Handayani ke Kutub Utara Dibatalkan

Rizka Rachmania - Kamis, 25 April 2024
Misi Putri Handayani ke Kutub Utara dalam The Explorer's Grand Slam terpaksa dibatalkan akibat kondisi medan yang tak mendukung.
Misi Putri Handayani ke Kutub Utara dalam The Explorer's Grand Slam terpaksa dibatalkan akibat kondisi medan yang tak mendukung. Dok. Putri Handayani

Parapuan.co - Pendaki perempuan Indonesia, Putri Handayani, sebenarnya sudah tinggal selangkah lagi mewujudkan mimpinya menjejakkan kaki di Kutub Utara.

Sayangnya, mimpi Putri Handayani untuk bisa mengunjungi Kutub Utara itu urung sebab kondisi medan yang tak memungkinkan.

Padahal, Putri Handayani bahkan sudah di tengah jalan menuju ke Moskow, Rusia untuk menjalankan misi mendaki ke Kutub Utara.

Putri Handayani terpaksa menjadwal ulang misi The Explorer's Grand Slam-nya yang ke-7 (dari 9 tujuan) di Kutub Utara.

Alasan pembatalan misi Putri ke Kutub Utara yakni kerusakan runaway es untuk take-off dan landing pesawat di Barneo Ice Basecamp yang terletak di dekat 89 derajat Lintang Utara (LU) Samudra Arktik.

Kerusakan runaway es tersebut pada akhirnya menghalangi seluruh ekspedisi Kutub Utara via Rusia.

Di sisi lain, hampir seluruh peserta ekspedisi Kutub Utara tiba di Moskow. Bahkan, rombongan yang berangkat pada kloter pertama pada 1-15 April 2024 telah tiba di Krasnoyarsk, Siberia Tengah.

Sementara itu, Putri Handayani yang masuk dalam rombongan kedua (15-28 April 2024) sedang dalam penerbangan menuju ke Moskow.

Dengan pembatalan ini berarti total sudah enam kali hal serupa terjadi sejak 2019.

Baca Juga: Putri Handayani Jadi Orang Indonesia Pertama yang Capai Titik Paling Selatan Bumi

Kali Kedua Misi ke Kutub Utara Putri Handayani Gagal

Bagi Putri, kabar penundaan misi ke Kutub Utara ini menjadi kali kedua dalam dua tahun berturut-turut.

"Tahun lalu saya rencananya pergi ke Kutub Utara, tapi karena Norway Aviation tidak mengizinkan Barneo AG terbang, makanya di-cancel," ucapnya.

Selama ini, jalur ke Kutub Utara lebih kerap dilakukan lewat Norwegia. Sedangkan jalur Rusia baru pertama kalinya dibuka di 2024.

Pelarangan dan pembatalan ekspedisi ke Kutub Utara dalam kurun waktu enam tahun terakhir disebabkan oleh beberapa hal.

Termasuk di antara penyebabnya adalah kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina (perang), faktor alam dan cuaca akibat perubahan iklim, dan pandemi Covid-19.

Akibatnya, ekspedisi pertama penjelajah Indonesia ke Kutub Utara bertajuk Kartini 8 - Arctic Expedition mengalami pembatalan juga.

Kabar resmi terkait pembatalan ekspedisi ke Kutub Utara ini datang pada 11 April 2024, saat Putri yang jadi satu-satunya penjelajah Indonesia, dalam penerbangan menuju Doha, Qatar, untuk lanjut terbang ke Moskow, Rusia.

Di sisi lain, satu-satunya perusahaan yang memiliki layanan perjalanan ke Kutub Utara sekaligus operator Barneo Ice Camp adalah Barneo AG.

Barneo AG sejatinya adalah perusahaan Rusia yang beroperasi sejak 2002 di Longyearbyean, Svalbard, Norwegia.

Walaupun kepemilikannya per hari ini adalah warga Swedia, namun karena berbagai alasan geopolitik itu pula membuat ruang gerak Barneo AG terbatas.

Kartini 8 - Arctic Expedition rencananya dimulai dari sebuah base camp di atas Samudra Arktik yang membeku bernama Barneo Ice Camp. Total ekspedisi memakan waktu sekitar setengah bulan.

Pembatalan resmi dari Barneo AG dengan alasan kerusakan landasan pacu membuat Jelajah Putri melakukan evaluasi dan penjadwalan ulang.

Baca Juga: Pendaki Putri Handayani Siap Ekspedisi ke Antartika, Ini Misi yang Dibawa

  

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania