Kupas Tuntas Fakta dan Mitos Pola Makan Sehat Menurut Dokter Gizi

Tim Parapuan - Rabu, 24 Januari 2024
Mitos dan fakta pola makan sehat menurut dokter gizi.
Mitos dan fakta pola makan sehat menurut dokter gizi. (Daria Kulkova/iStockphoto)

Parapuan.co - Dalam menjalankan gaya hidup sehat, pola makan yang kita terapkan sangat penting berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Kendati demikian, sayangnya banyak dari kita yang masih terjebak dengan mitos-mitos makan sehat yang keliru.

Alih-alih membuat tubuh sehat, mitos-mitos yang beredar di masyarakat justru bisa menjebak kita dalam lingkaran penyakit yang berbahaya.

Maka dari itu, penting bagi Kawan Puan untuk tahu mitos makan sehat mana yang bisa dipercaya dan tidak, yang langsung dibeberkan oleh dokter gizi dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, Sp.GK dan Tokopedia

“Menyambut Hari Gizi Nasional, Tokopedia terus mendukung masyarakat menerapkan pola makan sehat dan bergizi melalui berbagai inisiatif," ujar Category Development Senior Lead Tokopedia, Revie Jefta Akhwilla.

1. Makan Malam akan Membuat Berat Badan Naik: Mitos

Apakah ungkapan yang satu ini sering terdengar oleh Kawan Puan?

Jika ya, maka jangan lagi percaya karena ungkapan ini adalah mitos.

“Faktanya, makan malam tidak akan membuat berat badan naik jika jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sehari tetap sesuai kebutuhan kalori per orang," jelas dr. Putri.

Baca Juga: Viral di Tiktok, Ini Tiga Ide Kombinasi Minuman Segar Jus Buah

Berat badan juga tidak akan naik jika Kawan Puan membatasi makanan manis dan berlemak.

Tak hanya itu, dr. Putri juga memberi saran bagi Kawan Puan yang sedang ingin menurunkan berat badan.

Supaya tetap sehat, Kawan Puan disarankan untuk makan malam 2-3 jam sebelum waktu tidur agar terhindar dari risiko asam lambung naik.

Namun, jika dirasa lapar, buah-buahan yang penuh nutrisi seperti blueberry adalah pilihan baik bagi Kawan Puan.

2. Mindful Eating Lebih Baik Dibanding Mengurangi Porsi Makan: Fakta

Mindful eating adalah teknik mengelola kebiasaan makan dengan lebih baik, yang bisa Kawan Puan lakukan untuk menerapkan gaya hidup sehat. 

"(Mindful eating) misalnya, memperhatikan apa saja yang dimakan, besarnya porsi makanan, mengetahui kapan saat lapar dan saat kenyang,” jelas dr. Putri.

Hal tersebut diungkap dr. Putri sebagai fakta, karena mengurangi porsi makan secara tiba-tiba dan ditakutkan berlebihan dapat berbahaya. 

3. Olahraga Tetap Dibutuhkan untuk Mengurangi Berat Badan: Fakta

Baca Juga: Hindari Kekurangan Gizi, Ahli Ungkap Kebiasaan Baik Makan Masakan Rumah

Olahraga tetap dibutuhkan karena manfaat utamanya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh dari penyakit.

Intensitas waktu yang disarankan World Health Organization (WHO) yaitu 150 menit setiap minggunya.

“Pilihlah jenis olahraga kardio intensitas sedang yang seimbang, seperti jalan cepat, renang, atau jogging. Untuk penguatan otot, lakukan olahraga seperti push up, plank, sit up,” ucap dr. Putri lagi.

4. Mengikuti Pola Makan Sehat atau Diet dari Trending Media Sosial: Mitos

Mengikuti pola makan sehat atau diet yang sedang viral di media sosial mungkin saja menyesatkan, apabila kamu tidak tahu kebenarannya.

Penting untuk Kawan Puan menyesuaikan pola makan sehat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

“Diet yang tepat adalah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, bukan berdasarkan testimonial atau yang sedang trending di media sosial," jelasnya.

Penting juga bagi Kawan Puan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli gizi.

Hal tersebut bertujuan supaya pola diet dapat diatur oleh ahli gizi sesuai dengan kondisi tubuh Kawan Puan.

Baca Juga: Ahli Gizi Jelaskan Perubahan di Tubuh Jika Mengonsumi Makanan Organik

5. Ketika Jalani Intermittent Fasting, Boleh Makan Apa Saja saat "Jendela Makan": Mitos

Jendela makan di sini diartikan sebagai lamanya waktu ketika Kawan Puan diperbolehkan makan saat menjalani diet.

Menurut dr. Putri, hal ini mitos yang sering menyesatkan masyarakat saat menjalankan metode intermitten fasting.

Disarankan dr. Putri, bukan bisa makan apa saja, melainkan jendela makan sebaiknya digunakan untuk menyeimbangi kebutuhan tubuh.

Pemenuhan tersebut dapat dilakukan dengan mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.

"Tujuan dari intermittent fasting adalah mengurangi massa lemak tubuh, bukan menurunkan berat badan saja," ujar dr. Putri.

Maka dari itu pastikan Kawan Puan sudah berkonsultasi dengan ahli gizi juga, ya!

Sebagai realisasi Tokopedia untuk pola sehat, Kawan Puan juga dapat mengakses Tokopedia NYAM! yang di dalamnya tersedia berbagai pilihan makanan dan minuman sehat dari pelaku usaha lokal.

Kawan Puan juga bisa memanfaatkan Tokopedia NOW! untuk mendapatkan bahan makanan sehat. 

Kawan Puan juga harus melek akan mitos pola hidup sehat yang berpotensi menyesatkan, ya!

Baca Juga: Diet Sehat untuk Mencegah Kerusakan Gigi, Hindari Konsumsi Makanan Ini

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Mengenal Apa Itu Rabun Senja, Mulai dari Gejala hingga Penyebabnya