Kasus Anak Mengakhiri Hidup Cukup Mengkhawatirkan, Perlu Perhatian dari Semua Pihak

Saras Bening Sumunar - Kamis, 18 Januari 2024
Angka anak mengakhiri hidup cukup tinggi, pentingnya perhatian dari banyak pihak.
Angka anak mengakhiri hidup cukup tinggi, pentingnya perhatian dari banyak pihak. Freepik

Parapuan.co - Selain menjadi sorotan publik, fenomena anak mengakhiri hidup juga menjadi hal yang sangat memprihatinkan.

Pada September 2023, seorang siswi berinisial SR di Pesanggrahan, Jakarta Selatan meregang nyawa setelah jatuh dari lantai empat sekolahnya.

Atas kejadian tersebut, diduga kuat korban melakukan aksi mengakhiri hidup.

Bukan hanya di Jakarta, kasus anak mengakhiri hidup di usia yang bisa disebut belia ini juga terjadi di beberapa kota lain. Misal kota Pekalongan (Jawa Tengah) dan Denpasar (Bali).

Atas fenomena tersebut, timbulah pertanyaan mengapa anak-anak yang masih berusia belia memilih untuk mengakhiri hidup padahal mereka belum mengerti betul apa sebenarnya makna kehidupan.

Lebih lanjut, hingga akhir 2023 angka kasus kematian anak dengan cara mengakhiri hidup semakin mengkhawatirkan.

Pasalnya, kejadian ini bisa terjadi di berbagai wilayah baik itu perkotaan maupun pedesaan.

Dikutip dari laman Kompas.idKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menghimpun data yang menunjukkan di mana sepanjang 2023 ada sekitar 46 kasus bunuh diri pada anak di Indonesia.

Diyah Puspitarini selaku komisioner KPAI yang juga Ketua Subkomisi Advokasi KPAI mengakatan bahkan angka tersebut tidak boleh diabaikan bahkan membutuhkan perhatian khusus.

Baca Juga: Sempat Diduga Bunuh Diri, Ibu Muda di Ciamis Ini Tewas Dibunuh Kekasih

"Angka ini tidak bisa diabaikan. Sungguh membutuhkan perhatian semua pihak, sejumlah anak mengambil langkah mengakhiri hidup di rumah sendiri," kata Diyah.

Tak sampai di situ, pihaknya juga menyebutkan bahwa fenomena mengakhiri hidup pada anak ini juga ditemukan di wilayah Pekalongan hingga Kendari.

"Beberapa kasus yang kami temui, seperti Pekalongan, Buton, Kendari, dan sejumlah tempat, anak diingatkan orang tua karena main telepon pintar, (tiba-tiba) masuk ke kamar, lalu mengakhiri hidup," tambahnya.

Apa Sebenarnya Penyebab Anak Memutuskan Mengakhiri Hidup

Dari fenomena tersebut, tak sedikit yang penasaran dengan apa sebenarnya penyebab anak mengakhiri hidup.

Salah satu penyebab kuat mengakhiri hidup pada anak yakni pelecehan fisik saat anak-anak hingga masalah kesehatan mental seperti perundungan, masalah ekonomi dan sosial.

Bukan itu saja, masalah seperti pengasuhan dan penelantaran juga bisa menjadi penyebab lainnya.

Tak berhenti di situ, cara anak mengakhiri hidup bahkan hampir seperti yang dilakukan oleh orang dewasa.

Baca Juga: Kenali Tanda Orang Mau Mengakhiri Hidupnya, Siapa yang Paling Mungkin Bunuh Diri?

Ada yang jatuh dari gedung sekolah, gantung diri, menabrakkan diri ke kereta api, hingga menenggelamkan diri ke sungai.

Jika dilihat lebih dalam, kasus mengakhiri hidup pada anak ini bisa disebut sebagai keputusan sesaat yang belum dipikirkan panjang.

Padahal sebenarnya, bisa jadi anak memilih untuk mengakhiri hidup karena faktor ketidaktahuan.

Bukan itu saja, pemikiran buntu mereka juga membuat anak bingung dan mencari jalan pintas.

Pentingnya Peran Keluarga

Untuk mencegah peristiwa tragis ini, penting bagi keluarga untuk memberikan perhatian khusus.

Pasalnya, anak yang tidak memiliki rasa aman dalam keluarga atau tertutupnya ruang komunikasi membuat anak merasa sendiri dan memutuskan untuk memangkiri hidupnya.

Jika anak menunjukkan perubahan tertentu, tanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

Selalu berikan pendampingan pada anak termasuk tayangan yang mereka konsumsi.

Bukan itu saja, ketika anak terlihat baik-baik saja tetap bangun komunikasi dengan anak begitupun saat anak bercerita hindari memberikan penghakiman pada mereka ataupun menyalahkan anak.

Baca Juga: Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Ini Penyebab Orang Merasa Ingin Mengakhiri Hidup

(*)

Sumber: kompas.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania