BERITA TERPOPULER TRENDING TOPIC: Sinopsis Film Trinil hingga Konser UNiTE untuk Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan

Rizka Rachmania - Rabu, 13 Desember 2023
Kelompok Sea Flower dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatukan teater, puisi, musik, dan ballet dalam penampilan “Karena Kita Berarti” tentang kekerasan dalam pacaran.
Kelompok Sea Flower dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatukan teater, puisi, musik, dan ballet dalam penampilan “Karena Kita Berarti” tentang kekerasan dalam pacaran. Dok. UN Women

Dalam alur cerita, Rara diketahui mewarisi perkebunan teh yang berlokasi di Jawa Tengah milik ayahnya, William Saunder.

Sedangkan Sutan adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit.

Baca selengkapnya.

2. PBB dan IFI Desak Aksi Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan Lewat Konser UNiTE

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Institut Français Indonesia (IFI) menggelar konser UNiTE dalam rangka perayaan Hari Hak Asasi Manusia, 10 Desember.

PBB dan IFI menggelar UNiTE, sebuah konser musik dan pertunjukan seni untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

Konser UNiTE itu diselenggarakan di MBloc, Jakarta, Minggu, (10/11/2023).

Acara UNiTE menandai hari terakhir dari kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP).

16HAKTP punya tujuan untuk menggalang aksi demi masa depan bebas kekerasan bagi perempuan dan anak perempuan.

Baca Juga: Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Ini 3 Dampak KDRT pada Kesehatan Mental

Acara "UNiTE" diselenggarakan bersama oleh Kedutaan Besar Prancis, IFI, PBB di Indonesia - Badan PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), Dana Kependudukan PBB (UNFPA), dan Program Pembangunan PBB (UNDP) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komnas Perempuan dan Yayasan Pulih.

Festival musik dan seni ini memiliki beberapa tujuan yakni meningkatkan perhatian, khususnya di kalangan pemuda untuk bersuara dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Konser UNiTE juga bertujuan untuk memperkuat solidaritas terhadap korban dan penyintas kekerasan, serta mendorong upaya kolaboratif untuk mengatasi isu ini.

Dalam pidato utamanya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, menekankan pentingnya investasi dalam perlindungan hak perempuan dan anak perempuan bebas dari kekerasan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca selengkapnya.

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Korban dan Saksi saat Terjadi Kekerasan terhadap Perempuan di Tempat Kerja

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania