Isu Kebocoran Data Pemilih, Perempuan Lagi-Lagi Jadi Korban Paling Rentan

Linda Fitria - Kamis, 30 November 2023
Perempuan jadi pihak yang sangat dirugikan atas kebocoran data di Internet
Perempuan jadi pihak yang sangat dirugikan atas kebocoran data di Internet nadia_bormotova

Parapuan.co - Kawan Puan, isu kebocoran data pemilih di website Komisi Pemilihan Umum (KPU) jadi topik yang belakangan banyak dibahas.

Dalam berita yang beredar, tercatat ada 204 juta data pemilih yang bocor akibat website KPU diretas.

Bahkan, data-data tersebut kabarnya dijual oleh pelaku peretasan dengan nama anonim "Jimbo" di internet dengan harga sekitar Rp1,2 miliar.

Data-data yang diduga bocor ini meliputi NIK, nomor Kartu Keluarga, nama lengkap, hingga alamat lengkap pemilih yang didapat dari website KPU.

Kabar kebocoran data tersebut meresahkan masyarakat yang jadi pihak paling dirugikan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan pihak KPU kini tengah memeriksa kebenaran informasi itu.

KPU sendiri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, serta Cyber Crime Mabes Polri untuk segera membereskan masalah ini.

"Kami masih memastikan apakah informasi itu benar atau tidak. Kami bekerja sama dengan tim yang selama ini sudah ada, yaitu tim dari KPU, tim dari BSSN, kemudian dari tim Cyber Crime Mabes Polri dan juga BIN dan Kemenkominfo."

"Ini tim sedang kerja untuk memastikan kebenaran informasi," ujar Hasyim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11/2023) melansir Kompas.TV.

Baca Juga: Data Pemilih Diduga Bocor, Ini Bahayanya Menurut Konsultan Keamanan Digital

Sumber: kompas.id,Kompas.tv
Penulis:
Editor: Linda Fitria