Isu Kebocoran Data Pemilih, Perempuan Lagi-Lagi Jadi Korban Paling Rentan

Linda Fitria - Kamis, 30 November 2023
Perempuan jadi pihak yang sangat dirugikan atas kebocoran data di Internet
Perempuan jadi pihak yang sangat dirugikan atas kebocoran data di Internet nadia_bormotova

Salah satu kelompok masyarakat yang paling dirugikan dari bocornya data pribadi dampak dari peretasan laman KPU adalah perempuan memilih.

Perempuan bisa jadi pihak yang paling rentan terhadap kasus kebocoran data karena beberapa sebab.

Hal tersebut diungkapkan Ellen Kusuma, Konsultan Keamanan Digital yang juga menyayangkan terjadinya peretasan tersebut.

"Paling dirugikan adalah orang yang datanya bocor, mereka tidak mendapatkan perlindungan secara holistik," ujar Ellen saat diwawancarai PARAPUAN (30/11/2023).

"Apakah perempuan jadi pihak paling rentan? Tentunya iya karena data perempuan akan sangat mudah disalahgunakan untuk berbagai tujuan, terutama yang bersifat seksual atau penipuan online," terangnya lagi.

Perempuan jadi pihak yang rentan dirugikan atas kebocoran data karena digital literasi yang masih belum merata.

Sebagai contoh, pada kasus pinjaman online dan kekerasan berbasis gender online (KBGO), perempuan masih jadi pihak yang paling dirugikan.

"Kita bisa lihat banyak sekali korban pinjol yang perempuan, atau korban KBGO adalah perempuan," imbuh Ellen.

Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) menempati posisi tertinggi, mencakup 69% dari total kasus (Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2022). Di sisi lain, melansir dari kompas.id, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni Statistik Fintech Lending periode Mei 2021, terlihat jumlah ”Outstanding” Pinjaman Daring Perseorangan Berdasarkan Jenis Kelamin, berdasarkan data per 21 Mei 2022, yang paling besar adalah perempuan sebesar Rp 9,608 miliar (52,17 persen).

Baca Juga: Persiapan dan Tantangan Implementasi UU Pelindungan Data Pribadi bagi Pelaku Industri

Sumber: kompas.id,Kompas.tv
Penulis:
Editor: Linda Fitria