5 Faktor Risiko Bayi Lahir Prematur, Begini Cara Mencegahnya

Anna Maria Anggita - Sabtu, 18 November 2023
Faktor risiko bayi lahir prematur
Faktor risiko bayi lahir prematur Ondrooo

Parapuan.co - Selama mengandung, tentu banyak perempuan yang ingin melahirkan bayi di waktu yang tepat alias bayi tidak lahir prematur.

Kelahiran prematur artinya bayi lahir terlalu dini, yang mana persalinan terjadi sebelum minggu ke-37, sebab umumnya kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu.

Kelahiran prematur ini  tentu membuat para orang tua was-was, sebab bayi prematur sering kali mempunyai masalah kesehatan serius, bisa terjadi di jantung, otak, darah, metabolisme, hingga sistem kekebalan tubuh.

Mengetahui kondisi tersebut, sebagai orang tua, alangkah baiknya kamu mengentahui faktor risiko bayi lahir prematur.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini faktor risiko bayi lahir prematur antara lain:

1. Kehamilan dengan anak kembar, kembar tiga atau kelipatan lainnya.

2. Rentang waktu antar kehamilan kurang dari enam bulan, idealnya menunggu 18 hingga 24 bulan di antara kehamilan.

3. Menjalani perawatan untuk membantu  hamil disebut reproduksi berbantuan, termasuk fertilisasi in vitro.

4. Lebih dari satu kali keguguran atau aborsi.

Baca Juga: Hari Prematur Sedunia, Kenali Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Bayi Prematur

5. Kelahiran prematur sebelumnya.

Selain itu, ada beberapa masalah kesehatan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, seperti:

- Masalah pada rahim, leher rahim atau plasenta.

- Infeksi pada cairan ketuban dan saluran genital bagian bawah.

- Masalah kesehatan yang sedang berlangsung seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

- Cedera atau trauma pada tubuh.

Adapun pilihan gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko kehamilan prematur, seperti:

- Merokok, mengonsumsi obat-obatan terlarang, serta sering atau banyak minum alkohol saat hamil.

Baca Juga: Sering Terlewat, Ini Gejala Awal Kanker Paru-Paru yang Perlu Diwaspadai

- Terlalu kurus atau kelebihan berat badan sebelum hamil.

- Hamil sebelum usia 17 atau setelah 35 tahun.

- Mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai atau kekerasan dalam rumah tangga.

Tak hanya itu saja, orang kulit hitam dan penduduk asli di Amerika Serikat lebih mungkin mengalami kelahiran prematur dibandingkan perempuan dari ras lain.

Namun kelahiran prematur bisa terjadi pada siapa saja, bahkan banyak yang tidak diketahui faktor risikonya.

Cara Mencegah Kelahiran Prematur

Penyebab pasti kelahiran prematur seringkali tidak diketahui, namun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan risiko kondisi ini:

- Mengonsumsi suplemen progesteron

Progesteron merupakan hormon yang berperan dalam kehamilan, suplemen ini mungkin dapat menurunkan risiko kelahiran prematur jika pernah memiliki bayi prematur sebelumnya.

Minum suplemen progesteron juga dapat menurunkan risiko kelahiran prematur jika kamu memiliki leher rahim yang pendek.

Leher rahim adalah bagian bawah rahim yang terbuka saat proses persalinan sehingga bayi dapat dilahirkan.

- Cerclage serviks

Cerclage serviks adalah operasi yang dilakukan selama kehamilan, di mana selama prosedur ini, leher rahim dijahit hingga tertutup dengan jahitan yang kuat.

Langkah ini akan memberi dukungan esktra pada rahim, jahitannya akan dilepas ketika tiba waktunya untuk melahirkan. 

Itu dia berbagai faktor risiko hingga cara mencegah kelahiran prematur, selama hamil sebaiknya jangan lupa konsultasi ke dokter ya.

Baca Juga: Jelang Hari Prematur Sedunia, Apa Itu Kelahiran Prematur dan Gejalanya?

(*)

 

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Rutin Lakukan Donor Darah? Ini Manfaatnya untuk Fisik dan Mental