Viral di TikTok, Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Kehamilan Ektopik

Anna Maria Anggita - Jumat, 13 Oktober 2023
Penyebab kehamilan ektopik, kondisi medis viral di TiKtok
Penyebab kehamilan ektopik, kondisi medis viral di TiKtok Pawel Kacperek

Parapuan.co - Kehamilan ektopik merupakan kondisi medis yang jadi topik viral di TikTok.

Salah satunya berdasarkan video viral di TikTok dari akun @dokteramiraobgyn yang menjelaskan mengenai kehamilan ektopik.

Dalam videonya yang viral di TikTok tersebut, @dokteramiraobgyn menyatakan bahwa kehamilan ektopik ini dapat terjadi berulang.

Oleh sebab itu, @dokteramiraobgyn pun menyarankan untuk menghindarinya, pasangan suami istri perlu berkonsultasi ke dokter jika ingin melakukan program kehamilan.

@dokteramiraobgyn Kehamilan Ektopik terganggu bisa berulang gak dok??#dokterobgynpedalaman#papua#fyp ♬ suara asli - dr.Amira,SpOG

Namun, apa itu kehamilan ektopik? Apa penyebabnya?

Dilansir dari Cleveland Clinic, kehamilan ektopik adalah kehamilan yang ada di luar rahim.

Kehamilan ektopik paling sering terjadi di tuba falopi (struktur yang menghubungkan ovarium dan rahim).

Pada kebanyakan kasus, kondisi yang memperlambat atau menghalangi pergerakan sel telur ke saluran tuba menyebabkan kehamilan ektopik.

Adapun penyebab kehamilan ektopik yakni, seperti:

- Memiliki jaringan parut, perlengketan, atau peradangan akibat operasi panggul sebelumnya.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Penyebab Amandel yang Mencelakakan Bocah 7 Tahun

- Saluran tuba mengalami kerusakan, seperti akibat infeksi menular seksual (IMS).

- Dilahirkan dengan saluran tuba yang bentuknya tidak beraturan.

Selain penyebabnya, Kawan Puan juga harus tahu ada pula faktor risiko kehamilan ektopik, di antaranya:

- Pernah mengalami kehamilan ektopik

- Riwayat penyakit radang panggul

- Riwayat infertilitas

- Riwayat merokok

- Mengalami infeksi menular seksual

Baca Juga: Viral di TikTok, Ini 3 Tahapan Gejala Sifilis dan Waktu Tes yang Tepat

- IUD dipasang pada saat pembuahan.

Jika Kawan Puan menyadari bahwa kamu sedang hamil dan memasang IUD atau memiliki riwayat ligasi tuba (tabung Anda diikat) segera hubungi penyedia layanan kesehatan.

Sebab kehamilan ektopik lebih sering terjadi pada situasi tersebut.

Selain itu, orang yang berusia di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan orang yang berusia di bawahnya.

Gejala kehamilan ektopik yang dialami seperti pendarahan vagina, nyeri di perut bagian bawah, panggul, dan punggung bawah, serta pusing.

Jika tuba falopi pecah, rasa sakit dan pendarahan bisa cukup parah hingga menimbulkan gejala tambahan. 

Gejala lain akibat kehamilan ektopik tersebut seperti pingsan, hipotensi, sakit bahu, tekanan dubur atau masalah usus.

Hendaknya dipahami oleh Kawan Puan bahwa kehamilan ektopik ini jadi kondisi darurat medis, dan harus segera ditangani.

Kehamilan ektopik perlu segera ditangani untuk menghindari cedera pada tuba falopi dan organ lainnya, pendarahan internal, dan kemungkinan kematian.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ini 3 Tahapan Gejala Sifilis dan Waktu Tes yang Tepat

(*)

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Ini 4 Jenis Vaksin yang Perlu Diterima sebelum Umrah dan Haji