Alasan Kenapa Jerawat Tidak Boleh Dipencet, Peradangan Lebih Parah

Anna Maria Anggita - Senin, 28 Agustus 2023
Tidak boleh memencet jerawat
Tidak boleh memencet jerawat andriano_cz

Parapuan.co - Memencet jerawat mungkin terlihat jadi langkah cepat untuk mengempiskannya.

Padahal perlu Kawan Puan pahami bahwa kita tidak boleh memencet jerawat.

Tindakan memencet bukan membuat jerawat hilang secara instan, tapi justru memicu perburukan kondisi kulit.

Apalagi jika kamu memencet jerawat dengan tangan kotor dan menggunakan alat yang tidak steril.

Lantas, apa yang terjadi ketika kita memencet jerawat?

Dilansir dari Verywell Health, saat memencet jerawat maka yang terjadi yakni:

- Memaksa kotoran dari pori-pori masuk lebih dalam. 

- Menyebabkan dinding folikel pecah, sehingga membuat nanah tumpah ke lapisan bawah kulit atau dermis.

- Menyebabkan peradangan yang lebih parah, di maka kulit makin merah, bengkak, dan timbul rasa panas.

Baca Juga: Viral di TikTok, Ternyata Begini Cara Mengatasi Jerawat Punggung

- Rusaknya struktur kulit yang dapat menyebabkan terbentuknya jerawat lebih besar.

Perubahan pada Kulit setelah Memencet Jerawat

Selain jerawat baru yang terbentuk di dekat jerawat yang dipencet, perubahan kulit lainnya, seperti bekas luka, dan perubahan warna pun dapat terjadi.

Salah satunya setelah memencet papula (jerawat tanpa kepala putih), kamu memaksa kulit terbuka untuk mengeluarkan nanah.

Kondisi tersebut menyebabkan terbentuknya keropeng dan penggelapan kulit di sekitarnya.

Selain itu, sering memencet area tersebut juga dapat menyebabkan pembentukan nodul jerawat (lesi jerawat yang mengeras di jaringan yang lebih dalam) atau kista jerawat (lesi dalam berisi nanah, terlihat mirip dengan bisul).

Menghilangkan Jerawat dan Bekas Luka

Jerawat yang pecah tidak hanya menyebabkan bengkak atau keropeng ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Kata Dokter, Ini Jenis Treatment di Klinik Kecantikan yang Cocok untuk Pemula

Pasalnya, setiap kali kulit mengalami kerusakan, ada kemungkinan jaringannya akan hilang selama proses penyembuhan.

Semakin luas kerusakannya, semakin tinggi kemungkinan hilangnya jaringan.

Bahkan jika bekas luka yang tertekan tidak muncul, kamu mungkin akan mendapatkan tanda gelap yang dikenal sebagai hiperpigmentasi pasca inflamasi.

Kondisi ini terjadi ketika peradangan parah merusak sel-sel yang disebut keratinosit, menyebabkan sel-sel tersebut melepaskan sejumlah besar pigmen yang disebut melanin.

Jika kerusakannya minimal, penggelapan kulit sering kali akan hilang.

Namun, jika kerusakannya parah atau berkelanjutan, perubahan warna mungkin akan berkurang tetapi tidak hilang seluruhnya tanpa pengobatan.

Oleh sebab itu, daripada memencet jerawat cobalah untuk acne spot treatment yang obatnya sudah djual bebas.

Carilah obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida, asam salisilat, atau belerang.

Selain itu, Kawan Puan juga bisa mencoba kompres hangat atau pimple bandaid untuk membantu mengecilkan jerawat yang mengganggumu.

Pengobatan tersebut bekerja secara optimal jika jerawat masih kecil.

Apabila jerawat yang kamu alami besar dan tak kunjung hilang, maka sebaiknya segera ke dokter kulit demi mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: 8 Bahan Aktif Skincare untuk Mengatasi Bekas Jerawat PIE, Salah Satunya Niacinamide

(*) 

Perempuan Wajb Catat, Ini 3 Kebiasaan yang Bisa Merusak Rambut