Mereka memiliki latar belakang kehidupan finansial yang mapan, tidak kekurangan dalam hal uang, namun memiliki kisah cinta bertolak belakang.
Satu hal yang sama dari mereka adalah keberanian dalam mempertahankan hubungan pernikahan dengan suami masing-masing.
Ajeng punya latar belakang kehidupan di keluarga yang berkecukupan, bahkan bisa dibilang mewah. Kesialannya adalah punya ayah yang suka mengatur dan menentukan masa depannya.
Ayahnya menjodohkan Ajeng dengan laki-laki dari keluarga yang telah membantunya dalam mendapatkan jabatan dan posisi penting saat ini. Alhasil sang ayah merasa utang budi.
Ajeng sendiri di sisi lain memilih untuk berani menolak keinginan ayahnya itu, keluar dari rumah, bekerja untuk pertama kalinya, demi bisa bersama dengan Narendra yang ia cintai.
Ajeng pun digambarkan sebagai sosok perempuan yang berani dan mandiri, siap menghadapi konsekuensi ketika dirinya memilih untuk mewujudkan impiannya bersama dengan Narendra sebagai pasangannya.
Di sisi lain di masa yang lebih modern, Lika pun tengah memperjuangkan rumah tangganya dengan Angkasa yang tengah diterpa masalah. Lika dan Angkasa sempat berpikir untuk menyudahi rumah tangganya.
Namun di detik-detik terakhir, Lika berani memutuskan untuk terus memperjuangkan cintanya dan rumah tangganya dengan Narendra. Ia membatalkan janji temu dengan pengacara dan memilih memulai lagi hubungan yang baik dengan sang suami.
Sosok ibu Ajeng di masa lalu yang diperankan oleh Ira Wibowo pun adalah seorang ibu dan istri yang tegas sekaligus pemberani. Ia dengan lantang membela sang putri dan membantunya untuk bisa bersama Narendra.
Ia bahkan tak masalah harus berhadapan di meja hijau melawan suaminya sendiri saat laki-laki itu mengusik rumah yang ia beli atas nama sendiri dan diberikan pada Ajeng untuk tinggal bersama Narendra.
Banyak pesan dan cerita yang bisa dipetik dari film HIAKCN. Kawan Puan bisa menontonnya sendiri di Netflix.
Baca Juga: Film Kembang Api dan Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang Tayang di Netflix Juni 2023
(*)
