Alih-Alih Aib, Perceraian di Mauritania Jadi Perayaan Kebebasan untuk Perempuan

Rizka Rachmania - Senin, 19 Juni 2023
Perceraian menjadi perayaan kebebasan untuk perempuan di Mauritania.
Perceraian menjadi perayaan kebebasan untuk perempuan di Mauritania. Freepik

 Perceraian Dirayakan dengan Pesta

Perempuan Mauritania merayakan perceraian sama seperti pernikahan, lengkap dengan pakaian dan henna di tangan.

Persiapan pesta perceraian pun mulai disiapkan sejak malam sebelumnya, sama seperti saat menyiapkan pesta pernikahan.

Baik pernikahan maupun perceraian, keduanya sama-sama dirayakan dengan pesat di Mauritania.

Selama berabad-abad, perempuan Mauritania berkumpul untuk makan, menyanyi, dan menari di pesta perceraian satu sama lain.

Zaman sekarang, pesta dibuat lebih modern dengan foto selfie bersama, kue, membuat unggahan di media sosial, sajian makanan, dan musik tradisional.

Perempuan yang meminta atau memulai perceraian lebih dulu juga tidak dipandang negatif di Mauritania.

Di negara tersebut, perempuan dapat secara legal memulai perceraian dalam keadaan tertentu.

Meski biasanya laki-laki yang secara teknis melakukannya, namun sering sekali hal tersebut atas desakan perempuan. Perempuan juga biasanya mendapat prioritas atas laki-laki untuk hak asuh anak setelah perceraian.

Mayoritas perempuan Mauritania menemukan bahwa perceraian memberi mereka kebebasan yang tidak pernah diimpikan sebelum atau selama pernikahan, terutama pernikahan pertama.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Perempuan Lakukan Saat Berada di Fase Perceraian

(*)

Sumber: The New York Time
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania