Advertorial

Mengenal Penuaan Dini dan Cara Menghambatnya secara Alami

Fathia Yasmine - Jumat, 9 Juni 2023
Tanda penuaan dini
Tanda penuaan dini DOK. Shutterstock

Parapuan.co – Proses penuaan adalah hal yang alami bagi setiap orang. Seiring dengan bertambahnya usia, kondisi tubuh tentunya akan berubah, baik dari segi metabolisme maupun tampilan.

Namun, tahukah Anda bila tanda penuaan bisa muncul di usia yang lebih dini, bahkan kurang dari 40 tahun? Kondisi itu disebut penuaan dini atau premature aging.

Proses penuaan paling terlihat jelas pada kulit dan rambut. Misalnya, pigmen rambut menjadi lebih muda sehingga muncul uban. Selain itu, kulit berkurang elastisitasnya sehingga kerutan tipis mulai muncul di sudut mata, dahi, atau smile line.

Penuaan dini atau premature aging membuat timbulnya perasaan tidak percaya diri.  Banyak faktor yang dapat memicu kondisi itu terjadi.

Namun, banyak juga cara alami yang dapat mencegah terjadinya penuaan dini.Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tanda-tanda penuaan dini agar Anda bisa mendeteksinya, penyebab, hingga cara pencegahannya. 

Baca Juga: Perempuan Lebih Berisiko Alami Penuaan Dini, Ini Cara Mengatasinya Menurut Ahli 

Tanda-tanda penuaan dini 

Setiap orang mulai mengalami proses penuaan pada usia yang berbeda-beda. Namun, umumnya proses penuaan dialami pada usia 35 tahun. Bila tanda penuaan ditemukan pada usia di bawah 35 tahun, berarti Anda mengalami penuaan dini. Ini adalah beberapa tanda penuaan dini.

  1. Berkurangnya elastisitas kulit

Salah satu tanda penuaan dini adalah berkurangnya elastisitas kulit yang memicu munculnya kerutan atau keriput. Kulit pun menjadi kendur. Hal ini terjadi karena produksi kolagen pada tubuh mulai berkurang. Sebagai informasi, kolagen adalah senyawa yang menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit.

Sebai informasi, puncak tertinggi produksi kolagen terjadi pada usia 20 tahun. Seiring dengan bertambahnya usia, produksi kolagen akan berkurang karena tingkat asam amino pada tubuh, yang berfungsi memproduksi kolagen, menurun sebanyak 1 persen setiap tahunnya. 

Penulis:
Editor: Yussy Maulia