5 Model Bisnis Supply Chain dan Contoh Perusahaan yang Menjalankannya

Arintha Widya - Senin, 3 April 2023
Model bisnis supply chain dan contoh perusahaan yang menjalankannya.
Model bisnis supply chain dan contoh perusahaan yang menjalankannya.

Parapuan.co - Bisnis supply chain atau rantai pasokan seperti yang dijalankan franchise Mixue ternyata mempunyai banyak model.

Bagi Kawan Puan yang belum tahu apa itu supply chain, bisnis ini merujuk pada sebuah jaringan yang melibatkan individu, organisasi, sumber daya, aktivitas, dan teknologi.

Jaringan yang melibatkan beberapa aspek tadi terlibat dalam penciptaan suatu produk, pemasaran, pendistribusian, hingga penjualan ke tangan konsumen.

Sederhananya jika diambil contoh dari Mixue, pelaku usaha yang memiliki franchise ini membeli bahan baku dari pemasok resmi atau perusahaan pusat.

Dengan begitu setiap franchise Mixue di seluruh penjuru di berbagai negara mempunyai produk dengan rasa dan kualitas yang sama.

Nah, dalam hal ini yang menginisiasi atau memiliki bisnis supply chain dari waralaba Mixue adalah sang pendiri, yaitu Zhang Hongchaio.

Kendati bisa dijelaskan dengan contoh sederhana di atas, ternyata ada sejumlah model bisnis supply chain yang dijalankan pengusaha besar.

Praktik bisnis ini mempunyai variasi yang bergantung pada sektor usaha itu sendiri.

Seperti apa? Berikut beberapa contoh/model/tipe bisnis supply chain sebagaimana dikutip dari Nexsys.co.uk!

Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis Franchise? Perhatikan 4 Cara Bisnis Waralaba Ini

1. Model yang Efisien

Model supply chain pertama yaitu rantai pasokan yang efisien, di mana manajemennya fokus pada pengurangan pemborosan dan peningkatan efisiensi.

Tipe bisnis rantai pasokan yang satu ini cocok untuk industri dengan persaingan pasar yang ketat dan memperebutkan kelompok pelanggan yang sama.

Dalam model ini, manajemen harus memaksimalkan pemanfaatan mesin dan aset lain, serta mempertahankan efisiensi peralatan untuk mengurangi biaya.

Contoh perusahaan yang menjalankan model supply chain efisien adalah Toyota.

2. Model yang Cepat

Kedua, ada model supply chain yang cepat (fast chain) dan dikaitkan dengan produk dengan siklus hidup pendek.

Sesuai namanya, model rantai pasokan yang satu ini mengutamakan pengiriman cepat dan tanggap terhadap perubahan penawaran atau permintaan.

Kemampuan utama yang mendukung berjalannya manajemen bisnis supply chain ini antara lain:

Baca Juga: Ramadan 2023, Begini 4 Tips Jualan Frozen Food Sehat dan Berkualitas

Waktu singkat dari ide ke pasar; tingkat akurasi ramalan yang maksimal untuk mengurangi biaya mediasi pasar; dan efisiensi end-to-end untuk memastikan biaya yang terjangkau bagi pelanggan.

Contoh perusahaan yang menggunakan model fast chain adalah peritel pakaian Zara.

3. Model Continuous Flow

Ketiga, model continuous flow yang prosesnya adalah memastikan aliran informasi dan produk berjalan berkelanjutan.

Model ini biasanya dipakai perusahaan dengan profil permintaan pelanggan yang memiliki sedikit varias.

Model continuous flow berfokus pada pemeliharaan operasi rantai pasokan yang konsisten dan lancar. 

Contoh perusahaan yang menggunakan model rantai pasokan ini adalah Amazon.

Manajemen supply chain Amazon dirancang untuk mengirimkan produk secara konstan, dengan sedikit atau tanpa jeda dalam aliran pasokan.

4. Model Agile

Baca Juga: Tertarik Membuka Bisnis? Yuk, Pahami Dulu Supply Chain Management

Model keempat adalah supply chain agile yang biasanya dipakai perusahaan produsen produk dengan spesifikasi unik untuk setiap pelanggan berdasarkan pesanan.

Manajemennya menuntut kelebihan kapasitas produksi, serta produk dan proses yang dirancang untuk batch sekecil mungkin.

Model ini berfokus pada rantai pasokan yang responsif dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan penawaran atau permintaan.

Nike adalah contoh perusahaan yang menggunakan model agile untuk rantai pasokannya, dan mampu merespons perubahan permintaan konsumen akan produknya dengan cepat.

5. Model Supply Chain yang Fleksibel

Model supply chain kelima adalah fleksibel dan cocok untuk perusahaan yang harus memenuhi permintaan tak terduga dan oleh karena itu dihadapkan pada puncak permintaan tinggi dan periode beban kerja rendah yang lama.

Kemampuan beradaptasi menjadi kunci dalam manajemen rantai pasokan yang satu ini mengingat fokus utamanya menekankan pada fleksibilitas.

Contoh perusahaan yang menggunakan model ini adalah HP. HP menerapkan proses rantai pasokan fleksibel untuk merespons dengan cepat perubahan kondisi pasar dan preferensi pelanggan.

Nah, Kawan Puan jadi paham mengenai model bisnis rantai pasokan atau supply chain setelah menyimak contoh di atas, bukan?

Baca Juga: Tips Berkarier di Industri Teknologi bagi Perempuan Menurut Managing Director HP

(*)

Sumber: NexSys
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania