Dilarang Pemerintah, Ini Dampak Buruk Thrifting Baju Bekas Impor Ilegal

Citra Narada Putri - Selasa, 21 Maret 2023
Dampak buruk thrifting pakaian bekas impor ilegal.
Dampak buruk thrifting pakaian bekas impor ilegal. Chaay_Tee/iStockphoto

Dampak Lingkungan

Bukan hanya dari faktor ekonomi, nyatanya impor pakaian bekas ilegal juga bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. 

Pakaian bekas impor umumnya berasal dari negara maju yang didominasi oleh industri fast fashion.

Sehingga dengan pergantian tren mode yang cepat menyebabkan pakaian sering dibuang setelah hanya beberapa kali dipakai.

Limbah pakaian inilah yang kemudian diimpor secara ilegal oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dampak lingkungan dari pakaian bekas impor juga pernah terjadi di Chile. Sebanyak 59,000 ton sampah tekstil didatangkan dari berbagai penjuru dunia ke negara tersebut,  yang akhirnya menumpuk menjadi gunung di Atacama.

Maka tentu saja, dengan mengimpor pakaian bekas secara ilegal ke Indonesia, tidak hanya akan memperburuk siklus konsumsi produk fesyen, namun juga menambah masalah limbah tekstil di negeri ini.

Ketika baju bekas impor murah membanjiri pasar, maka dapat memengaruhi identitas budaya Indonesia dan merusak keunikan produk mode lokal.

Tak banyak disadari bahwa hal ini bisa merugikan industri fesyen dalam jangka panjang. karena dapat semakin mempersulit desainer Indonesia untuk membangun identitas merek yang unik.

Baca Juga: Gen Z Suka Thrift dan Vintage Fashion, Apakah Benar Lebih Ramah Lingkungan?

“Dukungan bersama terhadap pelarangan pakaian impor ilegal dapat membantu untuk melindungi desainer dan produsen fesyen lokal, mengurangi limbah fesyen terhadap lingkungan, dan melestarikan identitas budaya Indonesia,” jelas Ali Charisma.

Ia juga menambahkan bahwa sebagai National Chairman IFC, ia mengaku merasa penting untuk menganjurkan tindakan ini dan mempromosikan pertumbuhan industri fesyen lokal.

Selain itu, menurut IFC narasi yang menunjukkan bahwa thrifting pakaian bekas impor merupakan bentuk ekonomi sirkular adalah pernyataan yang tidak tepat dalam konteks ini, karena Indonesia menjadi tempat negara lain membuang sampah industri fesyennya.

Sehingga daripada mendorong kultur thrifting pakaian bekas impor, kita fokus pada upaya dan kampanye bangga belanja dan pakai produk buatan Indonesia, dan bersama-sama mempromosikan produk terbaik UMKM fesyen tanah air. 

(*)